Tekan Impor, Luhut Sebut Indonesia Bakal Gandeng China Kembangkan Sawah Padi di Kalteng

Dilansir jurnalis Tribune News24, Indrapta Pramodias

TribuneNews.com, Jakarta – Indonesia akan bekerja sama dengan China untuk mengembangkan budidaya padi di Kalimantan Tengah (Kalimantan Tengah), ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Hal itu disampaikannya usai pertemuan keempat Mekanisme Dialog dan Kerja Sama Tingkat Tinggi (HDCM) RI-RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Dalam kerja sama ini, Tiongkok akan memberikan teknologi berasnya kepada Indonesia. Teknologi ini disebut-sebut berhasil membuat China swasembada pangan.

“Jadi, itu saya sampaikan ke Presiden. Kita sudah minta mereka (China) untuk memberikan teknologi berasnya, yang mana mereka sudah sangat berhasil mencapai swasembada dan bersedia melakukannya,” kata Luhut dalam unggahan di akunnya. akun Instagram. @luhut.pandjaitan, Senin (22/4/2024) dikutip.

Sekarang dia hanya perlu mencari mitra lokal, katanya. Tanah ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu dan luasnya mencapai satu juta hektar.

Luhut mengatakan, pembangunan bisa dilakukan secara bertahap. Mulai dari 100.000 hektar dan bisa berkembang hingga 200.000.

“Sekarang tinggal mencari mitra lokal untuk membangunnya di Kalimantan Tengah. Karena lahannya sudah ada sejak zaman dahulu, luasnya mencapai 1 juta hektar. Tapi bisa dikejar secara bertahap, sampai 100.000, 200.000, dan seterusnya. pada.” Bullog.

Proyek pengembangan tersebut rencananya akan diluncurkan dalam waktu enam bulan ke depan atau Oktober. Anak muda Indonesia yang bekerja di sektor pertanian juga akan diundang ke proyek tersebut, kata Luhut.

Luhut lantas mengatakan, persoalan beras sudah serius. Hal ini terlihat dari Indonesia yang selalu mengimpor beras antara 2 hingga 4,5 juta ton.

“Jadi kalau program ini terlaksana, dan menurut saya harus dilanjutkan, sebenarnya kita hanya membutuhkan 4-5 ton saja. Kalau kita punya pisang Palau, Kalimantan Tengah sebanyak 400 ribu, berarti sekitar 2 juta yang bisa kita lanjutkan. yang lain.” kata Luhut.

Ia pun yakin jika proyek ini berhasil maka permasalahan ketahanan pangan Indonesia, dalam hal ini beras, bisa teratasi.

“Iya, persoalan ketahanan pangan kita terkait beras sudah teratasi. Kita ke depan akan menjadi lumbung pangan sebagaimana mestinya,” kata Luhut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *