TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Keluarga dan orang tua korban tewas dalam kecelakaan bus maut di Sekolah Vokasi Linga Kenkana, Depok, Senin (13 Mei 2024). Kami berkumpul.
Beberapa orang masih mendapati dirinya menangis dari waktu ke waktu.
Yasa Raharja dari bangku cadangan bersiap untuk menyerahkan Santunan Bencana kepada keluarga korban kecelakaan bus yang menewaskan 10 orang di SMK Linga Kenkana, Sabtu (11/5/2024).
Usai penyerahan santunan secara simbolis, PT Jasa Raharja, Pemkot Depok, pihak sekolah, dan aparat kepolisian menemui dan menyampaikan belasungkawa.
Juga ibu mendiang Tiara, Ratna.
Saat para pejabat bertemu, dia tak kuasa menahan tangis.
Saat itu, AKP Ratman Ratna, perwakilan Polres Metro Depok, menggandeng tangan Ratna dan berusaha memberikan kekuatannya.
Ratna awalnya menangis sejadi-jadinya, namun kemudian mengungkapkan rasa kehilangannya.
“Saya ingin anak saya kembali, Tuan,” kata Latona.
AKR Ratman kemudian berlutut dan menampar tangan Ratna sambil mengatakan sesuatu.
Seorang perempuan anggota keluarga siswi almarhum juga terlihat mengusap punggung Ratna yang duduk di belakangnya.
Sementara itu, perempuan lain yang berdiri di sampingnya juga terlihat mengusap punggung Ratna dan berusaha menghiburnya.
Diketahui, Sabtu (5/11/2024) lalu, 11 orang tewas dalam kecelakaan ini setelah rombongan SMK Linga Kencana menggelar acara perpisahan di Bandung, Jawa Barat.
Sembilan orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut merupakan pelajar Sekolah Vokasi Linga Kenkana.
Salah satunya adalah guru bernama Suprayogi. Jemaah dan keluarga mengunjungi Masjid Nurul Muttakin di Desa Lankapan Jaya Baru pada Minggu (12/5/2024) untuk memberikan penghormatan kepada Suprayogi, guru SMK Lingga Kenkana di Depok yang tewas dalam kecelakaan tersebut. (Tribunnews.com/Gita Irawan)
Para korban SMK Linga Kenkana dimakamkan di sejumlah kuburan pada Minggu (12/5/2024).
Enam di antaranya dimakamkan di Taman Makam Islam Palun Bingun, Depok.
Orang kedua adalah pengemudi yang kebetulan berada di lokasi kejadian.