BREAKING NEWS: 18 Oknum Polisi yang Diduga Lakukan Pemerasan Penonton DWP Asal Malaysia Ditangkap

Laporan jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mabes Polri mengumumkan pada 13-15 hasil penyelidikan kasus dugaan pemerasan yang dilakukan beberapa aparat kepolisian asal Malaysia terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Desember lalu. Tahun 2024. 

Dari penelusuran Propam, ditemukan 18 petugas polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap penonton konser DWP 2024.

Temuan itu berdasarkan pemeriksaan sementara tim gabungan Direktorat Propam Polda Metro Jaya dan Unit Propam Polri.

Kini polisi Propa telah menahan 18 petugas polisi.

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko Karo Penmas dari Divisi Humas Polri mengatakan, anggota polisi yang ditangkap mulai dari Polida Metro Jaya hingga Polres Kemayoran.

Jumlah personel tersangka 18 orang, kata Brigjen Trunoyudo Visnu Andiko dalam siaran pers, Jumat (20/12/2024) malam.

Informasi bahwa pemirsa warga negara Malaysia telah mengajukan pengaduan penganiayaan yang dilakukan petugas kepolisian terkait dugaan dugaan pemerasan, kata Trunoiudo dalam siaran pers, Jumat (20/12/2024) malam.

Polri langsung menindaklanjutinya setelah mendapat laporan adanya pemerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap penonton DWP asal Malaysia. 

Trunoiudo tidak merinci identitas polisi yang ditangkap tersebut.

Para pegawai yang ditangkap Divisi Propam Polri kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami menjamin keselamatan tersangka dimana kepercayaan masyarakat menjadi prioritas polisi dan polisi berkomitmen memulihkannya melalui tindakan nyata,” ujarnya.

Pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara tidak diperbolehkan.

Trunoioudo menegaskan Polri akan melakukan penegakan hukum untuk meningkatkan perlindungan, penanganan, dan pelayanan kepada masyarakat.

“Kami pastikan tidak ada ruang bagi oknum-oknum yang menghalangi lembaga tersebut. Kami telah melakukan penyidikan secara profesional, transparan, dan menyeluruh,” ujarnya. Mabes Polri Asst

Unit Propam Polri juga membantu petugas polisi yang diduga memeras uang warga Malaysia pada konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta.

Hal itu disampaikan Kompol Ade Ari Siam Indradi, Manajer Humas Polda Metro Jaya, di Silang Monase, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).

Ade memastikan Polda Metro akan proaktif melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap oknum tersebut.

Untuk mengetahui informasi tersebut, sedang dilakukan penyelidikan menyeluruh dengan bantuan Propam Polri, kata dia.

Polda Metro Jaya berkomitmen dalam pemberantasan dan penanganan segala bentuk penggunaan dan peredaran narkoba.

Menurut Ade, siapa pun yang terlibat pungli tidak didiskriminasi dan tidak pilih-pilih.

Apabila diduga terjadi pemerasan akan ditindak secara kompeten dan proporsional sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Update ini bersifat sementara. Kami sudah proaktif memantau informasi yang tersebar di media sosial, tambah Kabid Humas Polda Metro.

Sebelumnya, beredar pemberitaan di media sosial mengenai seorang WN Malaysia yang diperas polisi saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Polisi Indonesia diduga memeras beberapa penonton Jakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia di JIEexpo Kemayoran, Jakarta Pusat. (Instagram)

Menurut laporan, petugas polisi memeras lebih dari 400 penonton DWP senilai 9 juta ringgit, sekitar Rp 32 miliar.

Pengurus DWP Ismaya Live memberikan keterangan soal fakta perampokan dan pemerasan tersebut.

“Kepada keluarga DWP kami yang luar biasa. Kami memahami kekhawatiran Anda dan meminta maaf atas tantangan dan kekesalan yang Anda alami,” kata DWP dalam keterangan resmi di Instagram, Kamis (19/12/2024).

DWP berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dan Pemerintah untuk menyelidiki sepenuhnya masalah ini.

“Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan lembaga pemerintah untuk menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh dan memastikan tindakan nyata diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang,” lanjutnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *