Dilansir reporter TribuneNews.com, Nitis Hawroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Artas Energy Petrogas dan Inerco Global International (AEP-IGI) resmi membangun pabrik pipa baja seamless pertama di Indonesia dengan nilai investasi Rp2,5 triliun di Kawasan Industri Krakatau Kawasan Industri Cilegon, Pulau Banten.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamanparin) Faisol Riza mengatakan pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pipa dalam negeri. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan jaringan gas (Jargas) di Indonesia.
“Pemerintah mengapresiasi dibukanya Pabrik Seamless Tube, pabrik pertama di Asia Tenggara, yang akan berdampak signifikan bagi pengembangan infrastruktur migas kita di Indonesia,” kata Faisol kepada wartawan di Hotel St. Regis, Jakarta. Rabu (6/11/2024).
Pembangunan pabrik pipa seamless terbesar di Asia Tenggara juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas dalam negeri, kata Fasol. Namun mereka memahami bahwa hal tersebut merupakan domain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Iya mudah-mudahan domainnya bukan di industri tapi di HR. Tapi tentu kita minta produk lokal dipakai di infrastruktur. Ya, apalagi buatan First yang akan dipakai untuk Jurgas. Tapi sudah pasti. HR’s daerah,” jelasnya.
Menurut dia, kebutuhan pipa untuk Jurgas dinilai masih besar. Berdasarkan catatannya, pipa gas di Pulau Jawa masih sedikit. Hal ini memang bisa membantu Jurgas mengurangi subsidi pemerintah, khususnya untuk konsumsi minyak dan gas (migas).
“Sebenarnya kami ingin infrastruktur Jurgas ini juga mengurangi subsidi migas, sehingga tentunya harga akan lebih kompetitif sehingga kami berharap ada perusahaan-perusahaan baru yang menyediakan infrastruktur pertumbuhan di Indonesia untuk memenuhi persyaratan konstitusi,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Artas Energia Petrogas Jose Antonio Reyes mengatakan nilai investasi pembangunan pabrik pipa baja seamless ini sebesar Rp 2,5 triliun.
“Jujur kalau nilai investasinya sendiri besar, pabrik ini bisa investasi Rp 2,5 triliun, tapi sekali lagi komitmen kami tidak berhenti sampai disitu, kami sudah mulai berpikir tidak hanya hilir tapi juga hulu,” jelas Jose.
Menurut dia, pabrik pipa baja seamless ini berkapasitas 200 ribu ton per tahun untuk hard rolling mill. Sedangkan 100 ribu ton untuk jalur heat treatment.
“Pabrik ini memiliki dua lini hard rolling mill berkapasitas 200 ribu ton per tahun dan lini heat treatment sekitar 100 ribu ton per tahun sehingga cukup mendukung inisiatif pemerintah untuk meningkatkan lift. Rencananya pada tahun 2030 ada tambahan 1 juta barel, jelasnya.
Konsumen terbesar produksi pipa baja seamless adalah PT Pertamina (Persero) dan SKK Migas. Jose mengatakan 80 hingga 90 persen eksploitasi pipa baja didedikasikan untuk sektor minyak dan gas.
“Yang terbesar dari sektor migas, tapi seperti yang kami sampaikan tadi, pipa ini tidak hanya untuk migas saja, tapi juga untuk industri, bisa juga untuk pertahanan. Jadi pipa ini banyak kegunaannya,” dia berkata Dijelaskan.