KCI Kerahkan 325 Personel Jaga Keamanan Layanan KRL Jabodetabek saat Pelantikan Presiden 2024 

Laporan reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberangkatkan 325 petugas pelayanan ke KRL Jabodetabek sesuai tanggal mulai pelantikan presiden terpilih pada Minggu (20/10/2024) besok.

Yang paling penting adalah menambah jumlah personel keamanan. Totalnya kita tambah 322 orang. Kebenaran dan prioritasnya, kata VP Corporate Secretary PT KCI Joni Martinus kepada wartawan, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1). 10). /2024).

Joni mengatakan, KCI juga menambah jumlah tenaga medis yang berjaga dan mengurus pengumpulan penumpang di stasiun-stasiun dekat lokasi festival.

“Kami juga membahas apa yang terjadi kemarin di festival 5 Oktober, ditemukan banyak orang yang berjalan kaki karena kerumunan akhirnya membutuhkan perawatan. Karena kekurangan air, kelelahan, kelelahan. Jadi kami menantikannya. ini,” jelas Joni. .

Selain itu, Joni mengatakan KCI telah memasang pintu masuk dan keluar di stasiun-stasiun yang kemungkinan padat penumpang, misalnya Stasiun Sudirman (Jakpus), Stasiun Juanda (Jakpus), dan Stasiun Manggarai (Jaksel). Nantinya, perjalanan KRL Jabodetabek akan kembali dilakukan dalam kondisi normal seperti hari kerja. 

“Pada hari Minggu ada 960 perjalanan. Jadi, khusus Minggu tanggal 20, perjalanan hariannya menjadi 1.048 perjalanan. Kalau sama dengan hari kerja. Dan jumlah perjalanannya besok akan terus bertambah. Itu lanjutkan analisis kami,” jelasnya.

Sebelumnya, Joni meminta masyarakat yang hendak menghadiri pesta rakyat tersebut tidak turun di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan jika sudah penuh. 

“KCI sangat menganjurkan masyarakat di jalur Bogor untuk tidak turun di Manggarai, kalau Manggarai sudah penuh, bisa ke stasiun lama, itu saran kami. Jangan memaksakan diri, misalnya turun di Manggarai, boleh saja. ke stasiun yang dekat Manggarai, misalnya Cikini,” kata Joni.

Pak Joni mengatakan, pihaknya terus menyelidiki situasi masyarakat dan tidak menolak kesempatan untuk berhenti di Stasiun Manggarai Jalur Bogor.

“Itu akan kita cek ya, nanti kita cek, misalnya rekayasa yang diperlukan harus dilakukan langsung, misalnya nanti kita bawa lagi,” kata Joni.

“Kami akan kerjasama jika ada cara lain, misalnya dari Kementerian Perhubungan atau pimpinan lain, tentu itu yang menjadi persoalan yang akan kami kaji,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *