Laporan jurnalis Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Teknologi Finansial Indonesia (AFPI) berupaya meningkatkan literasi keuangan pekerja migran Indonesia (UKM) di Hong Kong.
AFPI memberikan pelatihan dasar-dasar fintech lending kepada lebih dari 100 pekerja migran.
“Kami menyadari bahwa pekerja migran mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia, sehingga kami merasa terpanggil untuk memberikan pendidikan keuangan yang memadai agar mereka dapat menggunakan teknologi keuangan secara bijak dan bertanggung jawab,” kata Marcella Wijayanti, kepala bagian pendidikan, literasi dan penelitian di . AFPI, secara tertulis. keterangannya, Selasa (11/5/2024).
Kegiatan edukasi yang diselenggarakan di Kantor KJRI Hong Kong ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada para pekerja migran mengenai layanan keuangan digital, khususnya fintech loan.
Materi yang disampaikan meliputi cara memilih penyedia layanan fintech pinjaman yang terpercaya, tips menghindari penipuan, serta manfaat dan risiko menggunakan layanan tersebut.
“Kami berharap dengan pengetahuan yang cukup, para pekerja migran dapat terhindar dari risiko penggunaan jasa keuangan yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
AFPI berencana membagikan materi pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerja migran Indonesia kepada KJRI Hong Kong.
Ke depan, AFPI siap berkolaborasi dengan KBRI atau KJRI untuk mendukung kegiatan edukasi dan literasi teknologi keuangan bagi pekerja migran Indonesia.