TRIBUNNEWS. Pemungutan suara Pilkada Indramayu 2024 pada Rabu, 28 November 2024.
Hasil hitung cepat menunjukkan Bakty Hakim-Syafoudi mengungguli perolehan suara petahana Nina Agustina-Tobroni dan sesama kontestan Bambang Hermanto-Kasan Basari.
Lucky Hakim dalam pidato kemenangannya mengatakan, ia berhasil memperoleh 68,15 persen suara berdasarkan hasil hitung cepat.
Alhamdulillah kami mendapat suara lebih dari 50%, mencapai 68%, kata Bakty di akun Instagram miliknya pada 27 November 2024.
Pasangan Bakhtiyar Hakim dan Syafudi didukung koalisi partai politik antara lain Nasdem, PKS, Hanura, Gelora, PKN, Partai Buruh, dan PBB.
Paslon Bagti Hakim-Syafuddin memperoleh suara 68,15 persen berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga Indikator Politik pada pukul 18.32 WIB. Tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Pillap Tahun 2024—gambar hitung aktual KPU, Rabu (27/11/2024).
Kemudian, paslon pertama Bambang Hermanto-Kasan Basari memperoleh 7,16 persen, dan paslon ketiga Nina Agustina-Tobroni memperoleh 25,55 persen.
Total suara masuk yang dihitung cepat oleh organisasi riset ini mencapai 99 persen.
Usai menyatakan dirinya sebagai pemenang, Bagti mengucapkan terima kasih bersama Hakim Syafuddin.
Ketua DPD PKS Indramayu, Ruswa memimpin pemungutan suara. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman, khususnya masyarakat Indramayu,” ujarnya kepada Tribun Cireban, Kamis (28/11/2024).
Hakim Hakim sebelumnya sempat berpesan kepada Indramayu, kalau mau masuk manajemen atau semacamnya, harus punya uang yang banyak.
Indramayu menyebut praktik kebijakan moneter berlebihan. Calon Bupati Indramayu Bagti Hakeem pun langsung mengucap syukur dan menyampaikan pidato kemenangan di hadapan pendukungnya di Hotel Aulia Indramayu, tak lama setelah mengumumkan dirinya dan rekannya Syafuddin berhasil mengamankan suara pada 2024. Pilkada Indramayu, 28 November 2024, Rabu.
“Tapi alhamdulillah benar, saya berhasil melewatinya. Saya merasa pencalonan saya bersama Syafudin sebagai Ketua Daerah Indramayu tidak menggunakan kebijakan moneter.
Lanjut Lucky, padahal ada biaya politik seperti biaya hidup dan kebutuhan praktis.
Namun mereka tidak membagikan amplop atau biasa disebut dengan serangan pagi.
“Bukti nyata perolehan suara saya sangat besar karena masyarakat Indramayu peduli dengan masa depan Indramayu.”
“Mereka datang ke tempat pemungutan suara tanpa tertipu oleh kebijakan moneter dan memilih Lucky-Sa.” (*)