Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com, Abdul Majeed
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Senolinga pun angkat suara atas pemberitaan banyaknya suporter yang tak memiliki tiket laga timnas Indonesia melawan Australia pada Selasa (10/09/2024).
Penonton yang tidak memiliki tiket masuk ke SUGBK pada babak pertama pertandingan.
Diduga mereka berhasil masuk karena dibantu oleh oknum yang tidak profesional dalam pekerjaannya.
PSSI akan segera mengusut kejadian ini karena sangat merugikan dan berdampak pada keselamatan dan kenyamanan suporter lain yang membeli tiket.
“Iya, tadi malam kami informasikan bahwa penonton masuk ke dalam stadion tanpa tiket. Arya Sinulinga mengatakan, “Setelah setengah pertandingan, kami melihat ada beberapa tempat yang bahkan tangganya penuh (tanpa kipas angin). . Kami segera meminta security untuk melihat dan memeriksa dan kami meminta mereka segera memperketat keamanan di beberapa tempat. .”
“Kami akan melakukan penyelidikan lebih detail jika ada orang dalam yang bermain-main di sana dan Pak Katum (Eric Thoher) sudah meminta kepada kami, jika ada orang dalam, kami akan segera mengambil tindakan karena itu merupakan pelanggaran,” lanjutnya.
Situasi ini memaksa PSSI segera mengambil sikap untuk mengubah langkah pengamanan pada laga kandang berikutnya.
PSSI berencana mempekerjakan manajemen keamanan yang lebih profesional untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Selain hasil tinjauan singkat kemarin, kami akan melakukan perubahan menyeluruh pada manajemen keamanan, khususnya di pintu masuk stadion, dan kami juga sepakat kemarin sehingga kami akan menerapkan manajemen penonton dan keamanan profesional pada bulan November.” kekuatan untuk menghadapinya.” Arya menjelaskan.
“Kami sangat serius karena ini kepastian, kenyamanan, keamanan. Kita harus menjaganya dengan baik agar tidak ada ampun dan dikoordinasikan dengan profesional.
“Jadi kami mohon maaf sekali lagi dan kami mohon maaf jika masuknya di bulan November ini sulit, sedikit menyakitkan, tapi demi kenyamanan, keselamatan, dan keamanan kami.” “Sehingga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” ujarnya.