Benjamin Netanyahu mengecam menteri pertahanan Israel karena komentarnya yang dianggap ‘anti-Israel’
TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi komentar Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang mengkritik seruan Netanyahu untuk “kemenangan total”.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengulangi seruannya untuk “kemenangan total” melawan Hamas setelah komentar kritis terhadap strategi Menteri Pertahanan Yoav Gallant, The Times of Israel melaporkan pada 12 Agustus.
Menteri Pertahanan Gallant mengecam Perdana Menteri Netanyahu selama debat komite Knesset mengenai tanggapan Israel terhadap pertempuran yang sedang berlangsung melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan utara Lebanon.
“Saya mendengar semua pahlawan menabuh genderang perang, ‘kemenangan total’ dan omong kosong ini,” katanya pada pertemuan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset.
Gallant membuat pernyataan tersebut setelah ditanya mengapa Israel tidak melancarkan perang skala penuh melawan Hizbullah di Lebanon, dan menambahkan: “Kondisi perang di Lebanon saat ini tidak seperti kondisi pada awal perang [Oktober lalu].”
Tak lama kemudian, Kantor Perdana Menteri mengeluarkan pernyataan bertajuk: “Galand juga berkomitmen pada ‘kemenangan total’.
“Dengan mengadopsi narasi anti-Israel, Gallant merusak peluang terjadinya kesepakatan penyanderaan,” kata pernyataan itu.
“Dia harus menyerang [pemimpin Hamas Yahya Shinwar], yang menolak mengirim delegasi ke perundingan dan yang merupakan satu-satunya penghalang bagi kesepakatan penyanderaan.”
Netanyahu telah menyatakan bahwa Israel harus mencapai “kemenangan total” dengan menghilangkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dan memenangkan pembebasan 111 tahanan Israel yang tersisa yang ditahan oleh gerakan perlawanan Palestina sejak Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.
“Ini adalah arahan yang jelas dari Perdana Menteri Netanyahu dan kabinet dan mengikat semua orang – termasuk Gallant,” pernyataan itu menyimpulkan.
Sebaliknya, para pejabat tinggi Israel, perunding dan keluarga warga Israel yang ditangkap mengatakan Netanyahu mencoba menyabotase perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Para menteri di pemerintahan Netanyahu, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengatakan mereka ingin melanjutkan perang. Mereka mengatakan ingin menghancurkan Gaza, menyingkirkan 2,3 juta penduduk asli Palestina dan menggantikan mereka dengan orang Yahudi Israel.
Mantan kolonel Angkatan Darat AS Douglas McGregor mengatakan tujuan Netanyahu adalah untuk “menghancurkan atau membunuh penduduk Gaza secara sistematis.”
SUMBER: CRADLE