TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menggabungkan data dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan strategi pemasaran dapat memberikan hasil terbaik dan menghemat biaya bisnis bagi startup Copy to B2B business.
“Kami melihat perubahan besar dalam lanskap bisnis di Indonesia, terutama dengan pesatnya peningkatan kecerdasan buatan. Teknologi ini memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan secara efektif dalam mengelola proyek mereka baik dari segi waktu maupun biaya,” Risa Kusumaningrum, Country Manager KIT untuk Indonesia dan Vietnam, kata Senin, 28 Oktober 2024.
Ia menjelaskan dengan AI, dunia usaha dapat meningkatkan laba atas investasi (ROI) untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya lain yang lebih mahal. Kecerdasan Buatan meningkatkan efisiensi
Terlihat bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah mulai menggunakan kecerdasan buatan untuk mendukung strategi bisnis mereka.
“Banyak perusahaan e-commerce besar yang mulai menggunakan AI untuk kebutuhan hidup mereka, dimana AI tidak hanya mendukung produk tetapi juga berinteraksi langsung dengan pelanggan,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini merupakan perubahan signifikan dari cara tradisional di mana karyawan selalu berperan penting dalam promosi produk.
Menurut dia, pola serupa juga ditemukan di India dan Vietnam. Namun penggunaan teknologi ini di Indonesia masih dalam tahap awal.
“Namun kami yakin perusahaan yang mulai mengintegrasikan AI akan memperoleh keunggulan kompetitif baik dalam efisiensi operasional maupun profitabilitas,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dampak “musim dingin teknologi” yang mempengaruhi bisnis perusahaan teknologi di seluruh dunia membuat biaya menjadi efektif dalam kelangsungan bisnis.
Menurutnya, salah satu konten yang dihasilkan AI dapat digunakan di berbagai platform dan wilayah sepanjang tahun, tanpa perlu pembaruan terus-menerus.
Selain itu, 80 persen pelanggan membeli dari perusahaan yang memberikan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi.
Ia mengatakan penggunaan kecerdasan buatan dalam proyek digital adalah salah satu manfaat terpenting.
“Penggunaan AI tidak hanya membantu membayar influencer atau pembuat konten, tetapi juga memberikan hasil yang lebih terukur,” ujarnya.
Dengan cara ini, kekayaan intelektual akan menjadi alat penting bagi dunia usaha Indonesia untuk tetap kompetitif dalam perekonomian yang sedang berkembang.
“Selama proses R&D, kami juga menciptakan KAI, sebuah Intelligent Assistant yang dirancang untuk memaksimalkan nilai bisnis dan layanan. KAI dibuat secara bertahap, awalnya sebagai chatbot yang memberikan informasi dasar kepada masyarakat,” jelasnya.
Pada fase selanjutnya, KAI akan diintegrasikan ke dalam platform kami untuk memberikan rekomendasi AI untuk merencanakan proyek kreatif.
Bagi perusahaan yang baru mengenal AI, KIT Global merekomendasikan pendekatan yang dimulai dengan menganalisis data bisnis historis untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan sebelum memperkenalkan solusi AI yang lebih personal dan ramah audiens.