AS dan Prancis siap mendeklarasikan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, meski persoalannya belum terselesaikan
TRIBUNNEWS.COM- Media Barat 25 November mengatakan pada sore hari bahwa perjanjian gencatan senjata Lebanon-Israel dapat diumumkan dalam beberapa jam ke depan, dan laporan mengatakan Amerika Serikat dan Prancis akan bersama-sama mengumumkan perjanjian tersebut pada hari berikutnya.
Reuters melaporkan bahwa AS telah memberi tahu para pejabat Lebanon bahwa kesepakatan itu dapat diumumkan “dalam beberapa jam”.
Pasukan Israel akan menarik diri dari Lebanon selatan dalam waktu 60 hari setelah pengumuman tersebut, kata Elias Bou Saab, wakil ketua parlemen Lebanon, seraya menambahkan bahwa penerapannya akan diawasi oleh komite lima negara yang dipimpin oleh Washington.
Bou Saab mengatakan tidak ada hambatan “serius” dalam implementasi kontrak tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, wakil ketua parlemen menyatakan sikap positif, namun memperingatkan bahwa “tidak ada yang jelas dengan Netanyahu.” Perdana Menteri Israel telah memblokir perjanjian gencatan senjata di Gaza selama lebih dari setahun.
Kabinet keamanan Israel akan menyetujui perjanjian dengan Lebanon pada Selasa, 26 November, menurut seorang pejabat AS yang dikutip Axios. Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan para pemimpin partai koalisinya sebelum rapat kabinet, lapor Channel 12 Israel.
Menurut laporan Axios, perjanjian tersebut akan membuat Hizbullah memindahkan senjata beratnya ke utara Sungai Litani.
Menurut Asharq al-Awsat, Washington dan Paris akan mengumumkan gencatan senjata 60 hari pada Selasa pagi.
Meskipun beberapa laporan mengatakan kesepakatan sudah dekat, laporan lain menekankan bahwa belum ada tindakan yang diambil. Seorang diplomat senior yang dikutip oleh NBC News mengatakan beberapa aspek dari perjanjian tersebut perlu diperkuat dan dapat mempertahankan kesepakatan akhir.
Beberapa media berbahasa Ibrani melaporkan pada Minggu malam bahwa lampu hijau awal telah diberikan untuk kesepakatan dengan Lebanon, namun pertanyaan masih tetap ada.
Pembicaraan gencatan senjata Lebanon-Israel berfokus pada implementasi Resolusi PBB 1701, yang menyerukan penarikan pasukan Hizbullah di luar Sungai Litani dan pasukan pendudukan Israel dari Lebanon selatan.
Beirut dilaporkan setuju untuk membentuk komite internasional untuk mengawasi implementasi resolusi tersebut.
Hizbullah dan negara Lebanon telah berjanji untuk tidak menerima perjanjian apa pun yang melanggar kedaulatan Lebanon.
Tel Aviv menuntut agar kesepakatan apa pun memberikan hak untuk melanjutkan aksi militer terhadap Hizbullah jika dianggap perlu. Sebuah klausul dalam perjanjian yang memberikan hak Israel untuk mengambil tindakan militer di Lebanon jika resolusi tersebut gagal dilaporkan diubah untuk memasukkan hak pertahanan diri bagi kedua belah pihak.
Israel terus membombardir Lebanon secara besar-besaran, dan gencatan senjata dikatakan akan segera terjadi.
Sehari sebelumnya, Hizbullah melancarkan serangan roket, rudal, dan drone besar-besaran terhadap fasilitas militer dan permukiman di Israel, khususnya di wilayah utara dan tengah. Serangan di wilayah Tel Aviv terjadi beberapa kali sepanjang hari pada hari Minggu. Terdapat korban jiwa dan kerusakan parah di wilayah yang diserang Hizbullah.
SUMBER: Buaian