Koresponden Tribun News Choirul Arifin melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari Ibu selalu menjadi momen spesial bagi perempuan dan keluarga Indonesia.
Tema Hari Ibu tahun 2024 adalah “Ibu Kuat, Bangsa Bahagia” yang mengajarkan kita untuk menghargai cinta dan kasih sayang ibu yang tiada batasnya sebagai orang tua.
Begitu pula perasaan pengorbanan dan dedikasi para ibu.
Momen tersebut juga dirasakan oleh Ketua Umum Komunitas Seni Mode dan UKM Internasional Indonesia (KADIFA), Prof. kata Dr. Haji Anna Mariana
Penulis sekaligus desainer senior asal Indonesia ini meyakini Hari Ibu merupakan pengingat khusus akan peran ibu dalam membangun generasi tangguh dan mandiri.
“Momen ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai cinta dan kasih sayang yang tak terhingga, pengorbanan dan dedikasi seorang ibu,” ujarnya.
Selain itu, Hari Ibu juga merupakan cerminan pentingnya pemberdayaan perempuan. Untuk terus berkontribusi kepada masyarakat sebagai ibu dan sebagai individu, kata Anna dikutip Selasa (24/12/2024).
Anna juga meyakini bahwa seorang ibu adalah sosok yang tidak hanya melahirkan dan merawatnya, namun juga menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anaknya sebagai guru pertama.
“Ibu adalah tumpuan keluarga. Tempat anak belajar tentang kasih sayang, nilai moral dan etika,” lanjut pencanangan Hari Rajut dan Songket Nasional yang jatuh pada 7 September mendatang.
Selain itu, peran ibu tidak hanya terbatas pada urusan rumah tangga saja, karena mereka juga mempunyai kapasitas untuk membawa perubahan positif di dunia luar dan di lingkungan serta ruang yang berbeda.
“Di era emansipasi dan kesetaraan gender saat ini, perempuan mulai lebih banyak berpartisipasi dan berperan penting dalam pembangunan di berbagai ekosistem. Baik di dunia politik maupun pemerintahan, serta kabinet di Indonesia,” jelasnya.
Anna berharap dalam waktu dekat perempuan tidak hanya duduk di pucuk pimpinan perusahaan, institusi, organisasi, dan politik. Namun, ada juga harapan untuk masa depan.
“Tentu saja perempuan bisa memimpin negara seperti negara berkembang dan maju lainnya tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri,” imbuhnya.
Sementara itu, Anna mengatakan dalam dunia fashion, peran seorang ibu sangat penting.
Mereka adalah model gaya untuk anak-anak dan keluarga, seringkali menjadi inspirasi tren fashion yang nyaman dan keren.
Di sisi lain, Ketua Umum Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia dan Ketua Umum Yayasan Cinta Budaya Can Nusantara mengatakan, “Banyak desainer perempuan yang juga seorang ibu yang mampu membawa perspektif unik dalam menciptakan koleksi yang inklusif dan relatable, bahkan seorang ibu. .” Industri fesyen mempunyai peran dalam membantu kemajuan.
Sebagai konsumen yang cerdas, memilih produk yang memenuhi kebutuhan keluarga dan bernilai ekonomi serta keberlanjutan.
“Wanita masa kini yang sebagian besar adalah ibu-ibu juga merupakan desainer hebat yang memiliki banyak contoh fesyen untuk desainnya, serta berbagai tren dan aktivitas sosial di industri fesyen,” ujar pendiri Dewan Rempah Agung Indonesia ini.
Ketua Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) ini juga mengingatkan bahwa Indonesia memiliki budaya sastra tradisional seperti tenun tradisional dan penulisan lagu.
“Para perajin yang melakukannya sebagian besar adalah ibu-ibu dan ibu-ibu di nusantara secara turun temurun, dan sebagai sumber penghidupan, industri tenun dan penulisan lagu tradisional masih mempertahankan produknya,” jelasnya.
Pasalnya, merupakan warisan budaya nenek moyang Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan filosofi seni dalam corak yang sangat bagus, unik, dan bernilai jual tinggi.
“Sudah menjadi trend fashion yang mampu menggugah mata dunia karena keindahan dan keunikan pola dan produknya yang hampir tidak bisa dilakukan oleh negara lain,” ujarnya.
“Produk tekstil tradisional, produk fesyen berbahan dasar tenun tradisional Indonesia mampu menyumbang devisa negara Indonesia secara signifikan karena nilai ekspornya yang tinggi,” jelasnya.
Budaya sastra indah warisan nenek moyang bangsa Indonesia ini diharapkan tetap menjadi simbol dan kebanggaan bangsa Indonesia dan dunia.
Termasuk industri fesyen yang berbasis atau bernuansa tenun dan gitket tradisional Indonesia.
Harapan saya kepada para desainer perempuan berbakat Indonesia untuk terus mencintai produk tenun tradisional vestra dan gitket budaya Indonesia.
“Yang penting semangat, bangkit, berkompetisi menciptakan komposisi indah dengan tenun dan cipta lagu tradisional,” jelasnya.
Anna juga mendorong seluruh pihak yang berkepentingan untuk membantu para perajin kerajinan tradisional Indonesia agar bisa terus berkarya kembali.
Upaya ini akan membantu meningkatkan perekonomian dan daya beli sekaligus meningkatkan daya beli desainer perempuan Indonesia.
“Upaya ini untuk terus menjadi ajang promosi produk-produknya. Karya-karyanya dapat terus berkembang secara ekonomi dan ekonomi dari waktu ke waktu dengan tetap mempertahankan eksistensinya.
“Warisan budaya tradisional produk masyarakat Indonesia akan lestari selamanya,” ujarnya.