Laporan jurnalis Tribunnews.com, Franciscus Adhioda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan pemenang pemilu, Dedi Yevri Hantiro Citorus menanggapi munculnya informasi masyarakat mengenai sikap PDIP terkait pemecatan Presiden ke-7 RI belakangan ini. Indonesia, Joko Widodo, Wakil Presiden. Presiden Gebran Rakabuming Raka dan menantu Jokowi, Bobby Nasution, Senin pekan lalu.
Termasuk, timbul pertanyaan, kenapa Jokowi tidak menembak saat Pilpres 2024, dan PDIP seolah menjaga kehormatan Jokowi yang saat itu masih menjabat presiden?
Dede menjelaskan, PDIP memiliki nilai moral dan politik untuk menjaga status Jokowi sebagai presiden yang harus dihormati selama berkuasa.
“Setelah pemilu presiden dan parlemen, kami ingin fokus dan fokus menangani pilkada sebagai agenda politik nasional,” kata Didi kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).
Didi mengatakan, usai pilkada usai konflik, partai hanya punya waktu mengumpulkan pimpinan partai dari seluruh daerah untuk menguji kader yang melanggar aturan partai.
Jadi operasi ini bukan soal Jokowi dan keluarga, tapi soal kader di seluruh Indonesia.
Anggota DPR RI dari Komite Kedua ini mengatakan, pihaknya tak ingin ada informasi buruk soal pencopotan mereka karena Gibran dan Bobby sedang bersaing di Pilpres dan Pilkada atau tak siap bersaing.
“Tentu yang terbaik adalah memecatnya setelah perselisihan politik selesai. Jadi jelas dan konsisten bahwa proses ini hanya bertujuan untuk menegakkan aturan dan disiplin partai,” jelas Dede.
Usir Jokowi, Gibran, Bobby dan 24 kadernya
DPP PDI Perjuangan (PDIP) resmi memecat Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dari keanggotaan partainya mulai hari ini, Senin (16/12/2024).
Selain Jokowi, PDIP juga mengusir putra Jokowi, Gebran Rakabuming Raka, dan menantu Jokowi, Bobby Nasution.
Pidato pemecatan Jokowi dibacakan Ketua DPP PDIP Partai Kehormatan Khumaruddin Watubun melalui klip video yang diterima Tribunnews, Senin (16/12/2024).
Dalam video tersebut, Komarudin juga didampingi pengurus DPP PDIP lainnya seperti Saeed Abdullah, Uli Dondukambi, Bambang Wurianto atau Bambang Bakol serta pengurus PDIP lainnya.
Selain Jokowi, Gebran, dan Bobi, PDIP juga mendepak 24 kader partai berlambang banteng berhidung putih itu.
Berdasarkan surat pemberhentian yang diterima, PDIP memecat mantan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wembe Witebo dan kader senior Effendi Mwara Sakti Simbolon.
Partai Rakyat Demokratik pun membeberkan beberapa alasan yang menyebabkan 24 orang tersebut dipecat. Mulai dari pelanggaran etika mencalonkan diri di pilkada oleh partai lain, hingga mendukung calon lain yang tidak didukung partai tersebut.
Berikut daftar 24 orang yang dikeluarkan dari keanggotaan PDIP:
1. Lalu Budi Suryata melanggar nilai-nilai partai untuk menggalakkan Pilkada 2024 partai lain • Dari daerah NTB
2. Putu Agus Suradnyana melanggar nilai-nilai partai untuk mengusung diri di Pilkada 2024 dari pihak lain • Dari daerah Bali
3. Putuo Alit Yandinata Melanggar Nilai Partai Usung Pilkada 2024 dari Partai Lain • Berasal dari Bali
4. Muhammad Alfian Mordi melanggar etika partai mengusung Pilkada 2024 dari partai lain. • Dia berasal dari wilayah Kalimantan Tengah.
5. Hugua Langgar Etika Partai Maju Pilkada 2024 dari Partai Lain • Berasal dari Sultra
6. Elisa Campo melanggar etika partai mengusung Pilkada 2024 dari partai lain • Dari wilayah Barat Daya Papua
7. John Wembe Witibo melanggar etika partai mengusung Pilkada 2024 melawan partai lain • Dia berasal dari wilayah Papua Tengah
8. Willem Wandek melanggar etika partai untuk maju di Pilkada 2024 mengungguli partai lain • Dia berasal dari Papua Tengah
9. Suprapto melanggar moral partai untuk memajukan Pilkada 2024 dari partai lain • Asli Wilayah Sorong/Papua Barat Daya
10. Gunawan HS Melanggar Nilai Partai untuk Mengusung Diri di Pilkada 2024 dari Partai Lain • Asal Malang/Jawa Timur
11. Hirius Melanggar Nilai Partai untuk Mempromosikan Dirinya di Pilkada 2024 dari Partai Lain • Berasal dari Kabupaten Morung Raya/Kalimantan Tengah
12. Eri Sowande melanggar etik partai yang mengusung Pilkada 2024 dari partai lain. Beliau berasal dari daerah Karimun/Tanjung. Riau
13. Vajarius Laia melanggar etik partai dengan mengusung diri di Pilkada 2024 di depan partai lain. • Berasal dari wilayah Nias Selatan/Sumut.
14. Topik Marlenis Rumaikiwe melanggar etika partai untuk mengusung Pilkada 2024 dari partai lain. • Dia berasal dari wilayah Mamberamo/Papua Raya.
15. Phiri Lesiwal melanggar etika partai untuk memajukan Pilkada 2024 dari partai lain • Berasal dari B. Morotai/Kabupaten Maluku Utara
16. Luciani Angelina Damar melanggar etika partai mengusung Pilkada 2024 dari partai lain • Dari wilayah Halmahera Barat/Maluku Utara
17. Dorothea Gohia melanggar nilai-nilai partai untuk mengusung dirinya di Pilkada 2024 dari pihak lain. • Dari wilayah Nias Selatan/Sumut.
18. Weski Omega Simanungkalit melanggar etika partai dengan tidak mendukung calon PDI Perjuangan Pilkada 2024. Asalnya dari daerah Tapanuli Tengah/Sumatera Utara
19. Arimitara Halawa melanggar etika partai dengan tidak mendukung Caleg PDI Perjuangan 2024 • Dari Kabupaten Tapanuli Tengah/Sumut 20. Kamelia Nining Susanti Senorat Melanggar Etika Partai dengan tidak mendukung Caleg PDI Pilkada Perjuangan 2024 • Dari Kabupaten Tapanuli Tengah/Utara
21. Sihol Marudut Siregar melanggar etika kepartaian dengan tidak mendukung calon PDI Perjuangan Pilkada 2024 • dari Kabupaten Tapanuli Tengah/Sumut.
22. Hilarius Duha melanggar nilai partai dan tidak mendukung calon PDI Perjuangan pada Pilkada 2024 • Berasal dari wilayah Nias Selatan/Sumut.
23. Justina Ribe melanggar nilai partai dengan tidak mendukung calon PDI Perjuangan Pilkada 2024 • Dia berasal dari wilayah Nias Selatan/Sumut.
24. Effendi Muara Sakti Simbolon melanggar nilai-nilai partai dan tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan • dari wilayah DKI Jakarta.
Surat pemberhentian tersebut terbit di Jakarta pada 4 Desember 2024 dan ditandatangani oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Presiden Jenderal Megawati Soekarnoputri, dan Sekjen Hasto Kristianto.