Polisi Filipina Gerebek Sindikat Penipuan yang Dikelola Warga Tiongkok di Kota Manila

TRIBUNNEWS.COM, MANILA – Tak hanya di Indonesia, praktik penipuan pun terjadi. Penipuan investasi yang dilakukan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok melalui sindikat penipuan juga terjadi di Filipina.

Polisi Filipina menggerebek markas serikat pekerja palsu yang dijalankan oleh warga negara Tiongkok di ibu kota pada Kamis, 22 Agustus 2024, dan menangkap puluhan pekerja Filipina dan asing. Mereka dituduh menipu orang agar berinvestasi pada platform perdagangan yang sebenarnya dicurangi.

Kantor pusat serikat pekerja beroperasi dengan kedok perusahaan game online berlisensi, yang dilarang oleh Presiden Ferdinand Marcos bulan lalu karena kaitannya dengan penipuan, penculikan, perdagangan manusia, dan pembunuhan.

Di antara 67 orang asing yang ditahan dalam penggerebekan pagi hari di sebuah gedung perkantoran di kota metropolitan tersebut terdapat 58 warga negara Tiongkok, Malaysia, Burma, Indonesia, dan Vietnam. Ada juga 32 orang Filipina.

Pemilik dan manajer fasilitas tersebut – keduanya warga negara Tiongkok – termasuk di antara mereka yang ditangkap, kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Polisi mengatakan pusat tersebut melakukan “penipuan investasi mata uang kripto” dan “penipuan cinta”, dengan karyawan yang menyamar sebagai model kaya yang “meyakinkan” korbannya untuk berinvestasi di platform perdagangan yang “dicurangi”.

Warga Filipina yang ditangkap mengatakan kepada polisi bahwa mereka dipaksa bekerja sebagai penipu, kata pernyataan itu, tanpa merinci apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka menolak.

Beberapa karyawan bekerja sebagai model dan diharuskan “berpakaian menggoda” dan melakukan “perilaku tidak senonoh” untuk membantu memikat calon korban, tambah pernyataan itu.

Filipina harus “lebih pintar” ketika menghadapi sindikat penipuan online, kata pejabat pemerintah.

Marcos melarang operator perjudian online di tengah kemarahan publik atas tuduhan bahwa walikota setempat terlibat dalam pusat penipuan besar di utara Manila.

Walikota Bombay Alice Leil Guo, yang dituduh sebagai warga negara Tiongkok, secara curang memperoleh kewarganegaraan Filipina agar dia dapat mencalonkan diri untuk jabatan publik.

Dia meninggalkan negara itu bulan lalu, kata pejabat imigrasi minggu ini, ketika Marcos berjanji akan mengejar orang-orang yang “membantunya melarikan diri” dan “itu akan memusingkan.”

Pihak berwenang percaya bahwa beberapa ratus entitas perjudian online ilegal – serta lebih dari 40 operator berlisensi – mengoperasikan pusat penipuan di bawah pengawasan pejabat pemerintah.

Sumber: Channel News Asia/AFP/lh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *