TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel (Tangsel) Banten dikejutkan dengan penemuan satu keluarga meninggal dunia pada Minggu (15/12/2024).
Korban meninggal dunia adalah AF (31), ayah.
Ia ditemukan tewas bersama putranya AA (3) dan istrinya YL (28).
Yani (39), kakak perempuan YL, adalah orang pertama yang melihat jenazah keluarga di rumahnya.
Kemudian dia memanggil warga lainnya untuk mendobrak pintu.
Berikut fakta terbaru kasus meninggalnya sebuah keluarga yang dirangkum Tribunnews.com pada Senin (16/12/2024). Diduga bunuh diri
Kapolsek Ciputat Est Kompol Kemas Arifin menjelaskan, YL dan AA ditemukan tewas di dalam kamar.
Sementara AF ditemukan tewas tergantung di langit-langit dapur.
Ketiga jenazah tersebut ditemukan di bagian rumah yang berbeda.
Polisi membawa ketiga jenazah tersebut ke RS Fatmawati untuk diautopsi.
Namun penyebab meninggalnya tiga orang tersebut masih dalam penyelidikan. 2. Adanya kekerasan dalam rumah tangga
Sesepuh warga Ciputat, Yani (39), mengungkapkan, AF (31) kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya YL (28), sebelum tragedi mengenaskan itu terjadi.
Menurut Yani, AF masih berkali-kali marah dan bertengkar dengan YL.
“Suaminya suka marah-marah, dia (YL) suka ngomong. Namanya suami kan. Dia punya (KDRT) tapi suami saya ada di sini dan ditahan,” kata Yani, warga Desa Poncol, Cirenduu, Timur. Ciputat, Minggu malam.
Yani menceritakan, AF pernah mengancam YL dengan pisau.
“Dulu saya selalu (datang) karena siang atau malam bertengkar, sibuk. Pernah saya bawa pisau, ancam adik saya tapi saya pisahkan. Saya akur dengan suami. Jangan lakukan itu. .lakukan itu pada istriku,” tambahnya.
Namun Yani menyatakan, belakangan ini hubungan YL dan AF tampak harmonis.
Mereka kerap terlihat bersama, termasuk jalan-jalan ke Ancol dan Monas. 3. Diduga terkait dengan Pinjol
Yani (39) pun mengungkapkan, mereka pernah terlibat pinjaman online (pinjol) sekitar setahun lalu.
Yani mengatakan, YL bercerita tentang debt collector yang datang ke rumahnya.
“Waktu itu ada yang datang dari Home Credit. Dia cari alamatnya, ini alamat yang sama (dengan) saya. Saya bilang ke adik saya: “Cari Home Credit. Pinjam?” “Tidak, Kak, saya tidak pinjam.” Jadi laki-laki (AF),” kata Yani saat ditemui di kediamannya.
Yani menambahkan, AF terpaksa menggunakan data pribadi YL untuk mendapatkan uang karena tidak bisa menggunakan data pribadinya.
“Jadi, mengapa menggunakan datamu?” “Iya, pinjam saja karena data AF-nya tidak bisa dipakai, kalau tidak diberikan ke dia, nanti dia marah.” “Besar,” jelas Yani menirukan pembicaraan YL.
Yani juga mengungkapkan nomor teleponnya digunakan keluarga YL untuk mendapatkan uang. Ia juga sering dihubungi pihak perusahaan karena keluarga YL tidak membayar.
Makanya dia pakai nomor telepon saya. Home credit telpon saya, saya miskin karena dia belum bayar, imbuhnya.
Namun Yani tidak mengingat kasus serupa pada tahun 2024. 4. Site Visit Tim Inafis
Tim Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis Indonesia (Inafis) Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan banyak bukti tadi malam.
Sekitar pukul 20.30 WIB, tim Inafis mendatangi lokasi rumah satu keluarga yang ditemukan tewas bersama.
Kurang lebih 30 menit, tim Inafi meninggalkan lokasi kejadian dengan membawa selimut, kursi kecil, dan kasur. 5. Kondisi jenazah saat ditemukan
AA, bocah laki-laki, ditemukan tewas dengan luka di leher dan mulut berbusa.
Hal itu diungkapkan Yani.
“Berbusa (mulut AA). Betul, ada darahnya di sini (menunjuk ke pinggir bibir). Di sini (leher) ada bekas cakaran. Biru di leher seperti diikat,” kata Yani. .
AA ditemukan di kamar tidur rumah.
Di sebelahnya, jenazah ibunya dibaringkan.
Yani dan keluarganya membawa AA ke klinik terdekat.
Namun AA sudah meninggal dunia sejak ditemukan.
Ada tali biru di samping tubuh cucunya.
Tubuh AA dikelilingi bantal di sisi kanan dan kirinya. Kepalanya bersandar pada bantal.
Sedangkan posisi YL terlihat seperti sedang tidur.
Matanya terpejam, dia tampak tenang.
Setelah ditemukan, ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan visum.
Sejauh ini polisi belum mengetahui penyebab kematian ketiga orang tersebut.
Penafian: Berita atau artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa membutuhkan layanan konsultasi masalah kejiwaan, apalagi jika mempunyai keinginan untuk mencoba bunuh diri, jangan ragu untuk berbicara, berkonsultasi atau menemui psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta/Kompas.com