TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan strategis infrastruktur energi dan ketenagalistrikan terus diupayakan untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Kali ini, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan Papua dengan konsorsium yang dipimpin oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PGN LNG Indonesia (PLI), PT Enviromate Technology International (ETI) dan PT Apca Tirta Engineering. APCA).
Kemitraan ini bertujuan untuk pengembangan pabrik regasifikasi di darat dan unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRU) LNG sebagai bagian dari program pengembangan infrastruktur midstream LNG wilayah Papua Utara.
Manajer Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra mengatakan proyek ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat, mendukung ketahanan energi nasional dan menjadi wujud nyata komitmen Pertamina terhadap dokumen Rencana Jangka Panjang (RJPP) perusahaan.
“PIS terus berupaya berkontribusi terhadap terwujudnya ketahanan energi berkelanjutan,” kata Eka, Sabtu (7/12/2024).
Eka juga menekankan pentingnya diskusi intensif antara Konsorsium Papua Bersama dan PLN EPI.
“Proses ini merupakan langkah penting dalam menyempurnakan setiap detail proyek agar implementasinya berhasil,” katanya.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pembangunan Bersama (JDA) oleh seluruh pihak Papua serta Konsorsium dan PLN EPI pada Senin lalu.
Dalam perjanjian JDA tersebut, Papua bersama Konsorsium dan PLN EPI sepakat untuk melakukan kajian dan rencana pembangunan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan berupa floating regasification unit (FSRU) berkapasitas hingga 12.500 CBM dan unit regasifikasi tanah berukuran 8×500 dengan kapasitas meter kubik.