TRIBUNNEWS.COM, BOGO – Terungkap motif pembunuhan Agil Febriyan, siswa SMK di Kota Bogor, bersimbah darah di sebuah rumah di Desa Sirnasari, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Pelakunya tak lain adalah HS, anak pemilik rumah, yang sedang menjaga sepeda motor Honda Beat milik Agil Febriyan yang dibawa korban ke rumah terdakwa pada hari pembunuhan.
Polisi yang mencari keberadaan HS akhirnya berhasil menangkapnya di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat dan membawanya ke Polsek Ciomas, Bogor, pada Minggu (1/12/2024).
Menurut polisi, HS memutuskan melakukan kekerasan terhadap Agil Febriyan karena masalah keuangan. HS tidak punya uang.
Pelaku ingin menguasai harta benda korban, yaitu sepeda motor korban dan telepon genggam korban, kata Kabid Humas Polresta Bogor Iptu Desi Triana, Senin (2/12/2024).
Iptu Desi Triana mengatakan, pelaku sudah berada di Polsek Ciomas dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Proses hukum akan terus berjalan hingga penyidikan lebih lanjut dan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Kabupaten Bogor, ujarnya.
Sementara motif pembunuhan dan riwayat keuangannya sudah diketahui sejak awal kasus.
Pasalnya, Ketua RT di kawasan itu, Sumarna yang juga salah satu saksi kecelakaan mengatakan, barang-barang milik korban hilang.
Ia mengatakan, korban datang sendirian dan terekam CCTV menggunakan kendaraan roda dua Honda Beat hendak menuju rumah terdakwa.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, pelaku dan korban hendak memperjualbelikan barang elektronik melalui sistem telepon.
Sumarna mengatakan, ada rekaman video korban yang menunjukkan tempat tinggalnya dan melihat kotak iPhone yang menawarkan cash on delivery (COD) di rumah pelaku. HS membunuh Agil Febriyan, siswa SMK di Kota Bogor yang tewas kehabisan darah mengenaskan di rumah Desa Sirnasari, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Namun saat ditemukan tewas, barang-barang milik korban hilang dari tempat hilangnya pelaku.
(Harta milik korban) tidak ada, sudah sepi. Dari CCTV, korban datang menggunakan sepeda motor berwarna merah bergaris merah di bagian depan dan belakang, mengenakan topi putih, jaket hitam, dan celana junior (olahraga). . Sepatunya warna coklat,” kata Sumarna. . Agil dibunuh di rumah penjahat HS pada hari Jumat
Agil ditemukan tewas di rumah temannya yang dikenalnya RT 03/05, Desa Pagelaran, Ciomas, Bogor, tubuhnya penuh luka pada Jumat (29/11/2024) sore sekitar pukul 12.30 WIB.
Korban ditemukan oleh pemilik rumah, lalu mendatangi pengurus RT setempat dan memberitahu kami, kata Kapolsek Ciomas Bogor, Iwan Wahyudin.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sebilah pisau yang diduga digunakan tersangka anggota HS untuk membunuh Agil Febriyan.
Mereka menduga kuat bahwa Agil dibunuh. Setelah itu, jenazah Agil dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi. Seorang siswa sekolah teknik ditemukan tewas saat mengunjungi Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/11/2024). (Tribunnewsbogor.com/Eksklusif)
Jenazah Agil Febriyan ditemukan pemilik rumah bersimbah darah di dapur.
Dari pemeriksaan awal polisi, mereka menduga pelakunya adalah HS, teman Agil yang tak lain adalah anak pemilik.
HS pun berstatus buron karena kabur usai membunuh Agil Febriyan
Polisi menemukan sebilah pisau di rumah tempat ditemukannya jenazah Agil Febriyan. Sabun ini menjadi salah satu bukti bagi polisi untuk menemukan pelakunya.
Polisi sedang mencari tersangka pembunuh Agil yang diduga tewas akibat luka tembak HS Pembunuhan Agil Febriyan.
Pada Jumat sore pukul 12.30 WIB, pemiliknya baru saja pulang kerja.
Sesampainya di rumah, wanita itu terkejut melihat Agil berlumuran darah. Korban Agil diketahui mendatangi rumah temannya, HS (29), saat kejadian tersebut.
Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudi mengatakan, sebelum korban ditemukan ibu HS, ada yang melihat keduanya (korban dan HS) ngobrol di depan rumah.
Kompol Iwan mengatakan, saksi mengabaikan keduanya.
“Saksi hanya melihat dan melanjutkan perjalanan menuju masjid, namun setelah selesai salat Jumat dan masuk ke dalam rumah, ia tidak melihat orang yang diduga melakukan tindak pidana tersebut dan korban di tempat ia melakukan tindak pidana tersebut,” katanya. Sabtu (30/11/2024). Agil 19 Februari). Seorang siswa kelas 3 SD yang dibunuh temannya di Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Jumat (29/11/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, dengan barang bukti sebilah pisau yang diduga digunakan untuk membunuh korban. (Kolase Tribunnews)
Sementara itu, saksi lain yang merupakan ibu HS mengaku sebelum berangkat kerja sempat berbincang dengan putranya.
Anak itu duduk di depan rumah dan mengaku sedang menunggu temannya menjenguknya. Kemudian ibunya meninggalkan rumah dan pergi bekerja.
Setelah selesai bekerja, ibu HS kembali ke rumahnya dan masuk melalui pintu samping karena pintu depan terkunci.
Saat itu saksi terkejut melihat ada sesosok tubuh manusia yang berlumuran darah di rumahnya.
“Saksi kaget dan bingung saat melihatnya dan langsung keluar rumah untuk melaporkan apa yang dilihatnya di rumahnya kepada tetangganya dan langsung melaporkannya ke Polsek Ciomas,” ujarnya.
Polisi mendatangi lokasi untuk menyelidiki kejadian tersebut dan membawa korban ke RS Polri Kramat Jati.
“Kita dalami, kita kejar pelakunya,” kata Kapolsek Ciomas. Agil Febriyan Tertangkap Kamera CCTV Kunjungi Rumah HS
Ketua RT setempat Sumarna mengungkapkan, korban tiba di rumah tersangka sebelum waktu salat Jumat dan terekam CCTV salah satu rumah warga saat melintas.
Selain itu, sebelum korban datang, ustaz warga melihat terduga pelaku HS di depan rumah.
Ustaz bertanya kepada HS tentang pekerjaannya saat ini dan dia menjawab yakin dia sedang menunggu seseorang.
“Rumah Pak Ustaz di atas gank, hari Jumat mereka selalu turun dan menanyakan kabar Pak Ustaz sedang apa, mereka menunggu teman Pak Ustaz,” kata Sumarna saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Sabtu (30/11 /2024). ).
Lanjut Sumarna, tak lama kemudian pelaku sampai di rumah pelaku yang saat itu masih terlihat oleh ustaz.
Saat itu, korban datang menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna merah hitam, mengenakan jaket hitam, celana, dan helm berwarna putih. Agil Febriyan Ungkap Ingin Jual Ponsel
Ustaz pun tak sengaja mendengar perbincangan keduanya karena semakin dekat satu sama lain.
Dikatakannya, saat itu ustaz mendengar terdakwa meminta korban mengambil sepeda motornya dari halaman rumah.
Selain itu, terdakwa juga menyuguhkan kopi kepada korban yang merupakan seorang pelajar di salah satu SMK di Bogor.
“Ustaz dengar tersangka dan korban bilang, ‘Naik sepeda motor saja’, lalu korban pun naik sepeda motor, ‘mau kopi nggak?” Tersangka sempat meminta ke korban, korban bilang tidak, minum saja kopi,” kata jaksa.
Namun percakapan keduanya hanya terdengar oleh ustaz hingga saat itu, karena ustadz tidak ragu dan berangkat menuju masjid.
Sebab, jalannya jauh dari rumah orang yang disebut-sebut teroris, ujarnya. Sumarna menduga Agil datang ke rumah HS untuk menjual ponsel.
Sumarna melihat video terakhir sebelum meninggal. Sumarna mengatakan, dalam video tersebut, Agil terlihat sedang memberikan ceramah di HS.
Korban menjelaskan masalahnya di depan pihak SMA, mungkin dia menghubungi terdakwa dengan mengatakan ‘Saya di sini’, mungkin, kata Sumarna.
Dalam video tersebut, Agil Febriyan juga terlihat memegang beberapa ponsel, salah satunya iPhone.
Profilnya di depan, di dashboard ada telepon, di sini (paha kiri) ada kotak telepon tipe iPhone, di dashboard saya tidak tahu tipe apa, ”kata Sumarna.
Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudi mengatakan, pihaknya sedang mendalami dan mendalami keberadaan pria tersangka HS.
“Kita usut tuntas, kita kejar pelaku kejahatan,” kata Kompol Iwan Wahyudi.
Reporter Muamarrudin Irfani | Sumber : Tribunnews Bogor