Kado Ulang Tahun ke-72 Vladimir Putin, Pasukan Rusia Lenyapkan 150 Tentara Ukraina dalam Sehari

Ulang tahun Vladimir Putin ke-72, pasukan Rusia melenyapkan 150 tentara Ukraina dalam satu hari

TRIBUNNEWS.COM – Militer Rusia mengaku telah melenyapkan sekitar 150 tentara Ukraina, tiga kendaraan lapis baja, dua artileri, dan empat mortir di perbatasan wilayah Kursk Rusia dalam 24 jam terakhir

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (7/10/2024), di hari Presiden Rusia Vladimir Putin menginjak usia 72 tahun.

“Dalam 24 jam terakhir, kerugian tentara Ukraina berjumlah lebih dari 150 tentara, tiga kendaraan tempur lapis baja dan dua artileri hancur,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, empat mortir dan dua mobil.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa, secara total, Ukraina telah kehilangan lebih dari 21.000 tentara di wilayah Kursk sejak pecahnya konflik di sana. Pada tanggal 6 Agustus, tentara Ukraina melancarkan serangan di wilayah Kursk Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut tindakan tersebut sebagai provokasi besar terhadap warga sipil dan menjanjikan tanggapan yang tepat. Pasukan Rusia telah melancarkan serangan balik. Vladimir Putin (RIA Novosti/kretlin.ru) Putin mendapat ucapan selamat ulang tahun: ‘Tuhan selamatkan Tsar!’

Pada kesempatan ulang tahun Putin, presiden Rusia menerima ucapan selamat ulang tahun dari patriot Rusia Alexander Dugin melalui Telegram.

 “Tuhan melarang.” Dugin berkata dalam pesan itu.

Sekadar informasi, Presiden Rusia Vladimir Putin berulang tahun ke-72 pada hari ini (10/7/2024). Dia adalah Pemimpin Tertinggi Rusia selama hampir seperempat abad.

Dugin, 62 tahun, telah lama menganjurkan penyatuan wilayah berbahasa Rusia dan wilayah lain di Kekaisaran Rusia yang luas, termasuk Ukraina, negara yang masih berperang dengan Rusia. Putri Dugin tewas dalam serangan bom mobil pada tahun 2022.

Putin juga mendapat ucapan selamat dari Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov. “Hari ini, teman-teman, adalah hari ulang tahun presiden nasional kita,” Ramzan Kadyrov, yang menyebut dirinya ‘prajurit’ Putin, menulis dalam pesan ucapan selamat melalui Telegram pada Senin pagi.

“Ini adalah hari penting bagi seluruh tanah air kita,” katanya. Roket Rusia ditembakkan ke Ukraina (Kementerian Pertahanan Rusia) Rusia menyerang Ukraina dengan 87 drone dan empat jenis rudal.

Pada Minggu (6/10/2024), Rusia kembali menyerang Ukraina dengan 87 drone Shahed dan empat jenis rudal.

Gubernur Oleh Syniehubov mengutip AP yang mengatakan bahwa seorang pria berusia 49 tahun dilaporkan tewas di wilayah Kharkiv setelah mobilnya ditabrak oleh drone.

Para pejabat mengatakan pipa gas rusak dan sebuah gudang terbakar di Odessa.

Pernyataan yang dikeluarkan Angkatan Udara Ukraina menyebutkan bahwa angkatan udara menghancurkan 56 dari 87 drone dan dua rudal di 14 wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.

Pernyataan itu mengatakan 25 drone juga hilang dari radar “mungkin karena keberhasilan pertahanan rudal.”

Serangan itu terjadi sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia akan mempresentasikan “rencana sukses” pada pertemuan yang akan dia selenggarakan pada 12 Oktober di Ramstein, Jerman, dengan kelompok negara yang menyediakan senjata ke Ukraina.

Ribuan warga sipil tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina

Putin, yang memerintahkan invasi ke Ukraina pada tahun 2022, menang telak dalam pemilu bulan Maret. Jika ia menyelesaikan masa jabatan enam tahunnya yang baru, Putin akan menjadi pemimpin terlama di Rusia – dalam 200 tahun tsar dan kekaisarannya memerintah negara tersebut.

Kantor berita Reuters melaporkan, kemenangan Putin dalam pemilu memperkuat kekuasaannya dan terlihat bahwa Moskow telah mengambil langkah yang tepat dalam melawan negara-negara Barat dan mengirimkan pasukannya ke Ukraina.

Barat memandang Putin sebagai seorang diktator dan pembunuh. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengatakan bahwa pemilu bulan Maret tidak sah.

Putin menggambarkan perang di Ukraina sebagai bagian dari perjuangan selama puluhan tahun melawan Barat, yang menurutnya telah mempermalukan Rusia pasca-Perang Dingin dengan melemahkan pengaruh Moskow.

Konflik antara Rusia dan Ukraina ini telah mengakibatkan kematian ribuan warga sipil, sebagian besar adalah warga negara Ukraina. Selain itu, konflik ini telah mengubah kota menjadi reruntuhan dan membuat jutaan orang mengungsi.

(oln/sptnk/mail/yf/Reuters/AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *