Swasembada Pangan Cita-cita Prabowo Tak Hanya Sasar Beras, Tapi Juga Jagung dan Gula

 

Laporan reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menyatakan swasembada pangan yang ingin dicapai pada tahun 2028 tidak hanya terfokus pada beras.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, mengatakan kementerian secara khusus fokus pada upaya mewujudkan swasembada pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

“Ini yang menjadi prioritas utama Presiden Prabowo yang sudah berkali-kali (disampaikan), dalam visi misinya, pelantikan di DPR dan di berbagai acara, tidak ada perundingan mengenai swasembada pangan.

“Kita harus swasembada pangan pada tahun 2028,” ujarnya saat acara pelantikan pejabat senior Kementerian Pangan di Graha Mandira, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).

Zulhas menjelaskan swasembada pangan tidak hanya fokus pada beras. Ada pula komoditas lain seperti jagung, tebu, dan gula pasir.

Artinya pangan ada beras, jagung, tebu, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan dengan dukungan semua pihak, ”ujarnya.

Ia menekankan pentingnya ketersediaan pupuk untuk mencapai swasembada pangan.

Zulhas mengatakan, pihaknya melakukan pertemuan dengan distributor, pemilik kios, dan petani untuk memahami permasalahan pupuk di lapangan.

“Kemarin ternyata bagus. Pasokan pupuk di sawah mencukupi, walaupun rantai (pendistribusiannya) panjang, tapi kemarin sudah ada, jangan tunggu sampai sekarang, sudah panen,” tutupnya. .

Sebelumnya, Menteri Pertanian (mantan) Andi Amran Sulaiman mengandalkan dua program, yakni perluasan dan intensifikasi, untuk mencapai tujuan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Intensifikasi terdiri dari ekstraksi dan optimalisasi lahan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Tanaman (IP).

Pemompaan merupakan suatu program pengairan sawah dengan menggunakan sistem pipa yang dipasang dari sungai dan air tanah sampai ke sawah. Hal ini diklaim berguna untuk menjamin ketersediaan air saat musim kemarau.

“IP 1 jadi 2, 2 jadi 3, 1 jadi 3. 1 tanaman bisa jadi 3 tanaman. 1 tanaman jadi 2 tanaman, atau 2 tanaman jadi 3 tanaman,” kata Amran kepada wartawan di kantor Kementerian Pertanian. , Jakarta Selatan, Selasa (22 Oktober 2024).

Sementara itu, realisasinya luas dengan mencetak 3 juta hektar sawah, dimana 1 juta diantaranya dicetak setiap tahunnya.

Saat ini pencetakan sawah telah dilakukan di Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Aceh dan Jambi.

Adapun bila swasembada pangan bisa tercapai, Amran akan segera disasar.

“Saya berharap bisa lebih cepat. Pesan Presiden secepatnya. Pesannya swasembada tanpa korupsi,” kata Amran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *