Laporan jurnalis Tribunnews.com, Ismuyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengirimkan pesan khusus kepada Joko Siswanto, Ketua Satuan Tugas Khusus Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Bahlil meminta agar Kepala SKK Migas yang baru bisa meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas).
Bahlil, dikutip dalam keterangannya, Jumat (8/), mengatakan, “Saya hanya melanjutkan apa yang menimbulkan kekhawatiran, visi besar dan program besar Presiden Prabowo. Pertama kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemudian pangan bergizi dan gratis. . Di bawah.” 11/2024).
Terkait kepentingan Presiden, Bahlil mengatakan Kementerian ESDM mempunyai dua tanggung jawab, yaitu meningkatkan pengangkutan migas dan mengalirkannya ke sektor minerba.
Bahlil menjelaskan: “Saya pikir penting untuk memperjelas bahwa produksi kita saat ini hanya 600.000 barel per hari, tapi kita mungkin meningkatkannya karena satu dan lain hal.”
Lanjutnya, “Sejauh ini sudah dilakukan 301 operasi pengeboran eksplorasi dan 195 sumur di Pertamina dan banyak tempat lainnya, yang saya minta Pak Joko selesaikan.”
Lebih lanjut, Kepala SKK Migas diminta memangkas izin dan memperkuat koordinasi dengan pihak terkait agar tidak timbul kendala.
Bahlil melanjutkan: “Hentikan semua sistem dan koordinasi yang menghambat eksplorasi atau meningkatkan daya angkat dan kita akan menyelesaikannya bersama.”
Bahlil menegaskan, dalam menjalankan kebijakan di pemerintahan, visi dan misinya harus sama dengan Presiden Probo, karena para menteri pada prinsipnya adalah pembantu Presiden dalam mencapai visi dan misinya.
Beliau menutup pidatonya, “Jadi tidak ada visi dan misi Menteri, yang ada adalah visi dan misi Presiden, dan Saudara-saudara juga merupakan bagian dari program-program Asisten Menteri di luar yang direncanakan oleh Presiden. .
Diketahui, pemerintah menargetkan peningkatan produksi minyak pada tahun 2030 dengan target mencapai satu juta barel minyak per hari (barrels of oil per day/BOPD).
Namun kenyataannya, kinerja pengangkatan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Sekadar informasi, kinerja lift minyak Indonesia hanya mencapai 707 ribu barel per hari pada tahun 2020, kemudian turun lagi menjadi 660 ribu barel per hari pada tahun 2021.
Kinerjanya terus menurun, dengan kinerja pada tahun berikutnya tercatat hanya 612.000. Tahun 2023 menyusut lagi menjadi 606.000.
Pada semester I tahun 2024, SKK Migas mencatat capaian lift minyak baru sebesar 576 ribu barel per hari. Padahal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 sebesar 635 ribu.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya yang tepat untuk meningkatkan kinerja lift minyak dalam negeri.