Kadin Aceh Bantah Ada Dualisme Kepengurusan, Anindya Bakrie Rapat dengan Tim Formatur 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kadin Aceh Jenderal Muhammad Iqbal Piung mengklaim Majelis Nasional Luar Biasa (Munaslab) 2024 menetapkan Anindya Bakri sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, Sabtu, 1 September. 2024, sesuai AD/ART.

Ia mengklaim Panitia Munas Kadin Indonesia telah mengundang Arsjad Rasyid untuk menghadiri rapat nasional tersebut. 

Beliau menyampaikan, semuanya berjalan sesuai prosedur dan kami selaku Pengarah Munaslub juga telah mengundang Arsjad Rasheed untuk datang ke Munaslub.

“Kami mengajak masyarakat untuk mengikuti agenda pra Munaslub seperti aksi unjuk rasa dan prosesi pra Munaslub lainnya, namun mereka tidak pernah ikut atau mengindahkan,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).

Iqbal membantah tidak ada dualisme di Qadin. Menurutnya, Arsjad harusnya rendah hati menyikapi hal tersebut. 

“Kadin itu milik bersama dan itu (hasil Munaslab) tidak dualistik karena semua sudah diatur dalam AD/AR. Dan kita harapkan Pak Arsjad Rasheed mundur, biar terlaksana. Kekuasaan ini tidak permanen, hanya sekali,” katanya. 

Ketua Kadin Banga Belitung Thomas Jusman menilai saat ini bukan saat yang tepat untuk meminta kepemimpinan.

“Ini bukan saatnya menuduh. Saya lihat gambar itu (gambar saya) terakhir kali. Sebenarnya bukan masalah Arsjadin atau Anin, tapi masalah lembaga kita (Kadin) tercinta.”

“Mari kita bersama-sama menyatukan seluruh Kamar Dagang dan Industri serta ALB dan memantau program tersebut bersama-sama membangun negara untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibrant ke depan,” kata Thomas. 

Dia mengatakan, munas Kadin digelar karena Kadinda meminta Arsjad Rashid kembali bertanggung jawab menjalin hubungan baik dengan pemerintah, khususnya pemerintahan baru, karena posisi Kadin sebagai mitra strategis pemerintah.

Ketua Kadin Aceh Jenderal Muhammad Iqbal Piung, Ketua Kadin Banga Belitung Jenderal Thomas Jusman, dan Ketua Kadin Kalimantan Utara Jenderal Kilit Laing menyatakan dukungan penuh. Anindya Bakri 

Pada hari pertama operasional di kantor Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/9), Anindya Bakri yang terpilih menjadi General Manager Kadin Indonesia melakukan pertemuan dengan pimpinan. Tim Kadin Munas 2024.

Ia berteman dengan Ketua Jenderal Kadinda (Kamar Dagang Daerah), antara lain Ketua Jenderal Ashe Kadin, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Barat. 

Ketiga Kadinda diminta bersatu dan mendukung keputusan Munas yang digelar atas perintah beberapa Pengurus Daerah dan Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin. 

“Ini bukan kudeta, ini organisasi, bukan pemerintah, tidak ada yang namanya kudeta. Ada salurannya, ada aturannya, kami mengambil langkah sesuai aturan. Kalau Anda merasa begitu (akibatnya) Munas) tidak sah, silakan menempuh jalur hukum,” kata Mohammad Iqbal Piung.

“Ketum Anindya sudah 25 tahun membuktikan kiprahnya di Kadin, sudah membuktikan loyalitas dan jiwa kepemimpinannya di Kadin sejak awal, serta dikenal luas dan dekat dengan Kadinda. Oleh karena itu, wajar jika mayoritas Kadinda dan Ketum meminta Anin untuk jadilah pimpinan organisasi, “Lego, semua punya waktunya, Kadin bersama, bukan hanya beberapa kelompok, kita ikuti keputusan mayoritas,” Kaltara Kata Kadin (*) Ketua Umum Kilit Laing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *