TRIBUNNEWS.
Di antara korban jiwa, 21 orang luka ringan, 7 orang luka berat, dan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun berhuruf S meninggal dunia.
Abdul Radjak, kepala departemen layanan medis, mengatakan: “Cedera ringan adalah luka di kaki dan lengan, serta luka di bibir. “Pasien memiliki beberapa keluhan luka, selebihnya serius, disertai cedera leher dan patah tulang.” RSUD Purwakarta, RS Hewan Kota Dr Eva, Senin.
Beberapa orang yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut kini mendapat perawatan di RS Abdul Rajak Purwakarta.
Kondisi para korban, banyak diantaranya mengalami luka dan lecet di beberapa bagian tubuh.
Selain itu, beberapa orang mengalami patah tulang dan tengkorak.
Saksi mata kejadian, Ainul Yajin mengatakan, saat kejadian terjadi kemacetan di Jalan B Tol Sipularang KM 92.
Berdasarkan pantauannya, saat itu jalan tersebut sedang diperbaiki.
“Unit berada pada jalur yang benar saat mobil melambat bahkan berhenti karena mobil sedang diperbaiki,” kata Ainul di lokasi kejadian, Senin, seperti dilansir Tribunjabar.id.
Ainul mengatakan, lokasi mobilnya saat itu sama dengan yang ditabrak truk Thornton.
Menurut Ainul, kecelakaan bermula setelah sebuah truk bertabrakan dengan beberapa kendaraan.
“Kemudian terdengar suara yang sangat keras. “Truk Trontonized itu melaju kencang dan menabrak beberapa kendaraan, menyebabkan beberapa di antaranya terbang dan berbelok.”
“Truk terguling dan menabrak pembatas sebelum berhenti,” ujarnya.
Selain itu, Ainul mengatakan mobil Suzuki XL7 yang dikendarainya digantikan truk Tronton dan beberapa kendaraan lainnya juga mengalami kerusakan.
Proses pembubaran berlangsung menegangkan.
Empat penumpang dan seorang pengemudi harus keluar dari mobil melalui jendela mobil.
“Jadi ada Innova di depan saya dan mobil saya didorong hingga menabrak pembatas jalan.”
“Terakhir yang saya lakukan adalah mobil saya mogok di sisi kiri dan kaki saya terjepit muatan truk,” ujarnya.
Setelah meninggalkan Bandung, Ainul mengaku ingin kembali ke Bekasi.
Sedangkan kondisi jalan saat itu sangat hujan dan berkabut.
– Saksi lain: Mobil saya terguling dua kali
Korban selamat lainnya, Tio Fajar, 27, mengatakan kejadian itu terjadi terlalu cepat dan tidak bisa dihindari.
Warga Bekasi ini sedang dalam perjalanan dari Garut saat kejadian terjadi.
“Kecelakaan terjadi begitu cepat, seluruh mobil yang terlibat kecelakaan melaju dengan kecepatan tinggi sehingga tidak dapat menghindarinya, dan pada akhirnya terjadilah kecelakaan beruntun,” kata Tio Fajar saat ditemui di koridor Gedung DPR. Rumah Sakit Abdul Radzak pada hari Senin. 11). (11/2024) malam.
Tio mengaku tak mengetahui berapa jumlah mobil yang ditabraknya secara berturut-turut.
“Saya tidak ingat berapa mobil yang terlibat, tapi yang jelas mobil saya terguling sebanyak dua kali akibat tabrakan dari belakang sehingga terjadi tabrakan beruntun,” ujarnya.
Akibat kecelakaan itu, mobil yang ditumpangi Tio dan keluarganya rusak parah.
Ia berkata: “Kondisi mobil rusak. Beruntung saya dan keluarga selamat dari kecelakaan itu.”
Luka yang dialami Tio dan keluarganya hanya luka ringan di kepala akibat benturan tersebut.
“Alhamilillah, kami sekeluarga bersyukur bisa lepas dari rentetan musibah ini,” ujarnya.
Tio mengaku diperbolehkan pulang oleh tim medis RS Radzak karena hanya mengalami luka ringan dan tidak memerlukan perawatan. Tio Fajar yang selamat dari kecelakaan pada Senin (11/11/2024) di Tol Sipularang KM 92 Jalur B (Jalan Bandung menuju Jakarta). (Mimbar Jawa Barat/Ahya Nurdin)
– Saksi Mata: Kecelakaannya sangat cepat
Saksi mata selamat dari kecelakaan maut di Tol Sipularang Purwakarta.
Ia melihat mobilnya melaju kencang dan melompat ke jalur tol yang melaju setelah ditabrak truk.
Kecelakaan 17 mobil itu terjadi pada Senin sore pukul 15.40.
Menurut Tatang, cuaca hujan terjadi di kawasan Tol Sipularangi Km 92 tempat terjadinya kecelakaan.
“Jalan tersumbat, hujan, lalu truk sampah menabrak tempat sampah di belakang mobil,” kata Tatang. “Pukulannya sangat cepat.”
Tatang mengatakan, saat kejadian, jalan tol sedang menjalani pekerjaan pemeliharaan dan kendaraan sedang mengantri, ada yang bergerak lambat dan ada pula yang berhenti.
Korban selamat mengatakan, saat semua kendaraan melaju perlahan, tiba-tiba mobilnya ditabrak dari belakang.
Sayangnya truk di belakangnya yang rem blong (sedang melaju) sebenarnya adalah truk yang (tertabrak) miring, ujarnya.
Seorang saksi melihat mobil tersebut melayang karena ditabrak truk dari belakang.
Ia melanjutkan, “Mobil di belakang kami juga ikut terbang karena benturan tersebut.
Kecelakaan “mobil” tersebut dilaporkan terjadi pada Senin sore (11/11/2024) di Tol Sipularang.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Akibat kejadian tersebut, arus lalu lintas Tol Sepularang menuju Jakarta ditutup.
Polisi menemukan lokasi kejadian di KM 92 Cipularang
Terakhir kali, pada Selasa (12/11/2024) pagi, polisi melakukan olah TKP (TKP) terkait kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat.
Sejak itu, jalan Bandung-Jakarta dialihkan dari Tol Sikamun melalui jalan utama Porwakarta.
Pengendara kemudian dapat kembali ke pintu Tol Sadang.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Jabar Kompol Jules Ibrahim, Selasa (11/12/2024).
Dia mengatakan kepada wartawan: “Saat TKP sedang diselidiki, jalan akan ditutup total selama sekitar 30 menit hingga maksimal 1 jam.
Menurut dia, jumlah korban bertambah satu orang sejak pendataan terakhir.
Total korban berjumlah 30 orang, satu diantaranya meninggal dunia, 4 orang luka berat, dan 25 orang luka ringan.
“Masih ada 17 mobil di Hadi,” imbuhnya.
Para korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit dalam pengawasan dan perawatan Polsek Porwakarta.
Sementara itu, Jasa Marga mengatakan lalu lintas akan dialihkan melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84.
Dalam jumpa persnya, pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami polisi saat olah TKP.
Artikel ini merupakan bagian dari kisah TribunJabar.id tentang Ainul yang lolos dari maut di Tol Sipularang KM 92, mobilnya mogok, terselamatkan dari jendela
.