TRIBUNNEWS.COM – Mantan istri Boris Boker, Irma Porba, mengungkap alasannya berhasil tetap menikah meski komikanya sudah tiga kali meminta cerai.
Seperti kita ketahui, nama Irmapura mendadak menjadi sorotan setelah mantan suaminya Boris Bowker terang-terangan mengungkap cintanya pada pacar barunya Jessica Julianna.
Kini, Arma Purba akhirnya buka suara soal perpisahannya dengan pria pembatiknya.
Pria yang biasa disapa Bowker itu diketahui baru mengajukan gugatan cerai pada Februari 2022.
Namun Ibu A yang saat itu berprofesi sebagai pramugari menolak cerai meski sudah tiga kali mantan suaminya meminta pisah.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena Irma mengaku dibesarkan oleh orang tua yang tidak harmonis.
Jadi dia tidak ingin putranya yang masih kecil merasa seperti itu.
“Saudaraku, aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu. Dulu, ibu dan ayahku memiliki hubungan yang buruk.”
Jadi, saya punya impian punya keluarga yang harmonis, kata Irmapurva mengutip Melanie Ricardo di YouTube (6 Maret 2024), Senin.
Setahun setelah pria 36 tahun itu meminta cerai, Irma akhirnya sepakat berpisah.
Meski diam-diam tak setuju, ibu satu anak ini merasa Boris Boker tak lagi bahagia dengan pernikahannya.
“Hanya saja saya tidak ingin melakukannya secara terpisah. Setelah tenggang waktu sekitar satu tahun, akhirnya saya mengiyakan.”
“Bukannya aku ingin, tapi aku berpikir, ‘Oh, orang ini tidak sebahagia aku.’ Aku ingin mereka bahagia.”
Meski tak lagi soal cinta, Irma belajar merangkul kata-kata menyentuh hati bagi orang-orang yang ada di pikirannya.
Dia menambahkan, “Ini bukan tentang cinta, tapi aku rasa aku sudah begitu jatuh cinta dengan orang itu sehingga aku berpikir, ‘Oke, dengan siapa kamu ingin bahagia?'”
Irma mengaku lebih bahagia usai bercerai dengan Boris Boller. Irmapurba (tangkapan layar dari saluran YouTube Melanie Richardo)
Bahkan, dia melakukan hal-hal lain yang tidak bisa dia lakukan ketika sudah menikah.
“Alhamdulillah. Saya juga senang. Saya merasa terbebas dari beban berat yang saya alami dan saya sendirian.”
“Saya merasa tidak memiliki tujuan, tidak mampu mengambil keputusan, dan tidak berguna.”
“Karena saya manusia, saya punya banyak mimpi, dan saya sangat bersemangat untuk mewujudkan mimpi itu.”
Ia menutupnya dengan mengatakan, “Saya senang karena ada banyak hal positif yang bisa saya lakukan.”
(Suku News.com, Lananda)