Menkes Panggil Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri untuk Mengabdi di Daerah Terpencil

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terus menambah jumlah dokter spesialis di Tanah Air.

Salah satunya adalah penguatan program adaptasi.

Program ini memfasilitasi tenaga medis Indonesia lulusan luar negeri untuk bekerja di Indonesia, khususnya di daerah terpencil dan tertinggal.

Setelah menyelesaikan dan berhasil menyelesaikan program orientasi, dokter dapat memperoleh Sertifikat Pendaftaran Seumur Hidup (STR).

“Dokternya harus lebih banyak, apalagi dokter spesialis, kenapa harus lebih banyak? Karena masyarakat membutuhkannya. Makanya kami Kementerian Kesehatan menyelenggarakan program ini,” ujarnya di Jakarta, Senin (16/12/2024). .

Pihaknya terus menekankan kekurangan dokter di Indonesia.

Kondisi terbatasnya jumlah tenaga medis ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun banyak negara juga mengalami hal serupa.

Saya kira itu hanya ilusi atau mimpi. Tidak ada negara yang punya terlalu banyak dokter,” kata mantan Direktur Utama Bank Mandir ini.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran, dirinya diberi kewenangan membangun rumah sakit tipe D di 66 kabupaten/kota.

Sayangnya, dari 66 rumah sakit, 91 persen dokter spesialisnya tidak mempunyai perlengkapan.

“Presiden Prabowo memberi kami tambahan anggaran sebesar Rp 1,9 triliun.  Uangnya sudah antre, kita mau bangun, sudah dikaji, mungkin 2 tahun selesai. Apa masalahnya? 91 persen dari 66 RS itu belum ada dokter penyakit dalam, bedah, anak di radiologi, patologi klinik, itu belum lengkap,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *