Kemenhub Diminta Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat Jika Airline Harus Pakai Bioavtur

Dilansir koresponden Tribune News.com, Dennis Distrivan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi V DPR RI Torik Hidayat mengingatkan Kementerian Perhubungan (Kmenhub) segera merumuskan kebijakan untuk menghindari kenaikan harga tiket pesawat akibat kebijakan baru terkait avtur.

Mulai 1 Januari 2026, seluruh pesawat yang terbang dari Singapura harus menggunakan biofuel sebagai bahan bakarnya.

Situasi ini akan meningkatkan biaya operasional penerbangan yang pada akhirnya ditanggung penumpang dalam bentuk kenaikan harga tiket, kata Torik saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/7/2024).

Torik mengatakan, hal ini didasari kekhawatiran kenaikan harga tiket pesawat dapat berdampak buruk pada sektor pariwisata dan dinamika masyarakat.

“Kami tidak ingin kebijakan ini menjadi beban tambahan bagi masyarakat, apalagi di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi,” kata Torik.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, maskapai penerbangan, dan industri terkait untuk mencari solusi yang dapat mengakomodasi kelestarian lingkungan tanpa membebani penumpang.

Bioavtur, yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan mendukung komitmen global terhadap keberlanjutan, memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar penerbangan konvensional.

Hal ini disebabkan tingginya biaya produksi dan terbatasnya infrastruktur distribusi.

“Kami tentu akan mendorong Kementerian Perhubungan untuk mempertimbangkan subsidi atau insentif lainnya untuk mengurangi biaya tambahan yang timbul dari penggunaan biofuel, sehingga seluruh biaya tidak ditanggung oleh penumpang,” kata Torik

Dan dalam menghadapi perubahan tersebut, anggota Komisi V juga menyampaikan agar Kementerian Perhubungan memperkuat koordinasi dengan pihak internasional, khususnya Singapura, untuk memastikan kebijakan diterapkan secara adil dan maskapai nasional tidak dirugikan.

“Kita harus siap menghadapi era baru penerbangan ramah lingkungan, namun tetap menjaga keseimbangan antara keberlanjutan dan keterjangkauan,” tutup Torik.

Torik berharap kebijakan penggunaan biorenewable dapat dilaksanakan tanpa mengorbankan aksesibilitas penerbangan bagi masyarakat luas.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Enia Listiani Devi mengungkapkan, tiket pesawat ke Singapura akan menjadi lebih mahal akibat kebijakan penerapan penggunaan bioenergi di negara tersebut. Singapura. Singapura.

Semua pesawat yang berangkat dari Singapura harus menggunakan biofuel sebagai bahan bakar jet mulai 1 Januari 2026, kata Enia.

Penggunaan bioadventure ini ditanggung oleh penumpang pesawat sehingga harga tiket pesawat menjadi lebih mahal.

Soal bio adventure ini, kalau kita terbang ke Singapura mulai 1 Januari 2026 kena pajak, tiketnya lebih mahal, kalau pesawat sampai di (Bandara) Changi, tiket pulangnya lebih mahal? lebih mahal karena memerlukan penggunaan biofuel sebesar 1 persen dan biaya biofuel dibebankan kepada penumpang,” kata Enya pada Green Economy Expo yang diselenggarakan BAPENS, Kamis. (4/7/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *