Maklon Industri Kosmetik Ramaikan IFBC Expo 2024

TRIBUNNEWS.COM – Asosiasi Waralaba Indonesia (AFI) menyelenggarakan Pameran Pengusaha Waralaba Internasional (IFBC) Expo 2024 pada tanggal 8-10 November 2024 di ICE BSD Tangerang

Acara ini memperkenalkan peluang bisnis waralaba kepada calon investor dan pengusaha yang ingin membuka usaha dengan ide waralaba.

Selain industri kuliner, yang menjadi sorotan IFBC 2024 adalah industri kosmetik yang saat ini mengalami pertumbuhan pesat.

Angelia Novianti, salah satu pemain di industri kosmetik maklon, Departemen Pengembangan Bisnis PT Mash Moshem Indonesia (MMI), mengatakan pihaknya sedang menjajaki peluang kerja sama di industri kosmetik melalui proyek kerja sama maklon.

Sejak memasuki industri ini, MMI telah bermitra dengan lebih dari 1.680 merek dan meluncurkan lebih dari 6.014 produk BPOM.

Seperti yang Angelia katakan Keberhasilan ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi bisnis andal yang memberikan dampak positif bagi pengusaha di Indonesia.

Pada acara IFBC pada Jumat (11/8/2024), MMI dinobatkan sebagai penerima penghargaan IFBC Business Support of the Year 2024 atas kontribusinya yang berkelanjutan terhadap perkembangan bisnis waralaba di Indonesia.

Untuk membuka peluang kerjasama yang lebih luas dengan pelaku usaha di tanah air, MMI akan dimulai pada tahun 2025 di Yogyakarta, Balikpapan, Bandung dan akan memperluas ke beberapa kota besar seperti Surabaya dan Jakarta

Semoga upaya ini dapat membantu para pengusaha di berbagai daerah. Dapatkan manfaat dari bisnis Maclon yang lebih inovatif dan berkualitas tinggi. Fokus pada keunggulan lokal

Anang Sukandar, Presiden Kehormatan Asosiasi Waralaba Indonesia (AFI), mengatakan waralaba tidak hanya soal perluasan jaringan. Namun juga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia.

Untuk mencapai misi ini Pekerjaan ini harus fokus pada keunikan dan keunggulan daerah. Hal ini terutama berlaku bagi pelaku usaha di industri kuliner yang memiliki peluang untuk berkembang secara nasional dan internasional.

Anang Iskandar juga mengingatkan bahwa mengelola bisnis waralaba harus didukung dengan standar yang konsisten dan komitmen yang kuat terhadap kualitas layanan.

Oleh karena itu, penting untuk mengatur bisnis waralaba dengan memberikan pelatihan agar pengelola dapat selalu menjalankan bisnis sesuai standar yang dipersyaratkan. Mendorong pertumbuhan ekonomi

Septo Soepriyatno, Direktur Pembinaan Usaha Komersial Kementerian Perdagangan, mengatakan kemitraan pemerintah dan Asosiasi Waralaba Indonesia (AFI) terus mendorong pertumbuhan sektor waralaba di Indonesia.

“Di tengah ketidakpastian global Perekonomian Indonesia terus tumbuh positif. Hal ini didukung oleh stabilnya indikator perekonomian di berbagai sektor perekonomian,” kata Septo.

Berdasarkan data terkini Badan Pusat Statistik. Sektor komersial terus mencatatkan kinerja positif. Surplus perdagangan telah berlangsung selama 54 bulan berturut-turut. dan memiliki total nilai US$21,98 miliar pada Januari hingga September 2024.

“Angka ini mencerminkan ketahanan dan kekuatan perekonomian negara,” kata Zepto, yang terkenal dengan waralaba makanannya.

Kini, gerai makanan dan minuman mendominasi industri waralaba dalam negeri dengan pangsa pasar sebesar 48,05 persen.

Bisnis lain yang juga menarik minat mitra waralaba dan investor adalah waralaba kosmetik dan kesehatan. dengan pangsa pasar 11,69 persen; Disusul pendidikan formal sebesar 10,39 persen; Ritel 9,09 persen dan otomotif 3,90 persen.

Sektor jasa lainnya Area yang menarik untuk bisnis waralaba termasuk real estate. pemeliharaan elektronik pariwisata, farmasi, karaoke dan hotel

Untuk menjaga kecepatan pembangunan ekonomi Pemerintah terus mendukung waralaba. ​​Meningkatkan angka kewirausahaan nasional dan selanjutnya mengurangi pengangguran

Menurut Septo, dukungan pemerintah terhadap pelaku waralaba tidak hanya sebatas peningkatan kualitas dan daya saing. tetapi juga hukum dan kepatuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *