Kakanwil DJP Jakarta Barat Menekankan Pentingnya Sadar Pajak Sejak Usia Remaja

Reporter TribuneNews.com Dennis Destriawan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Kepala Kanwil DJP Jakarta Barat Farid Bakhtiar menekankan pentingnya pembelajaran pajak sejak dini.

Hal ini diungkapkannya kepada para siswa SMA agar mereka menjadi patuh dan sadar pajak ketika memiliki penghasilan di kemudian hari.

Hal itu disampaikan Farid saat menghadiri sesi pemaparan pajak di SMAN 78 Jakarta. Biaya tersebut mendukung keberlanjutan pendidikan di Indonesia.

“Pendidikan diharapkan mendapat alokasi 20 persen anggaran APBN yang bermanfaat bagi tercapainya pendidikan bermutu,” kata Farid seperti dikutip di Jakarta Barat, Rabu (8/7/2024).

Anggaran pendidikan digunakan untuk membangun infrastruktur pendidikan seperti sekolah, laboratorium, dan perpustakaan. Selain itu, penerimaan pajak juga membiayai gaji guru, beasiswa bagi anak-anak kurang mampu, dan program pendidikan lainnya.

Pada Tax Talking, Farid menambahkan, mahasiswa diajarkan perpajakan dan pengembangan karakter untuk mengkampanyekan inklusi pajak dalam program pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan generasi masyarakat Indonesia yang cerdas dan paham pajak.

Siswa sekolah menengah diajak untuk mengembangkan pemahaman pajak yang lebih menarik melalui permainan. Salah satunya adalah pantun tentang pajak.

Dalam rangka mengkampanyekan inklusi pajak dalam program pendidikan sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Kantor Wilayah (Kanvil) DJP Jakarta Barat dan KPP Wilayah Jakarta Barat menyelenggarakan tahun 2024. Melakukan kegiatan wawancara secara bersamaan pada 13 sekolah yang berada pada masing-masing kelurahan.

Kegiatan “Speech Fee” ini mengusung tema “Beyond Borders, Bersatu untuk Indonesia Emas” dan mengusung slogan “2024”. Biaya Berbicara: Hari untuk Diketahui, Hari untuk Selalu Dibanggakan”

Kepala SMAN 78 Jakarta Marjuki Miyad menyambut baik kegiatan Tax Talking yang diselenggarakan Kanwil DJP Jakarta Barat di sekolahnya. Marzuki mengajak seluruh mahasiswa untuk memahami pentingnya pajak bagi kegiatan bernegara.

“Sebagai warga negara harus patuh membayar pajak karena pajak adalah modal utama pembangunan bangsa kita,” jelas Marzuki.

Terdapat 13 sekolah yang melakukan kegiatan biaya bahasa di Jakarta Barat SMK Negeri 13 Jakarta, SMK Negeri 45 Jakarta, SMA Muhammadiyah 13 Jakarta, SMK Muhammadiyah 3 Jakarta, SMA Negeri 2 Jakarta, SMA Negeri 1 SMA Jakarta 1, SMA Negeri 17 Jakarta Negeri 78 Jakarta, SDIT Al-Muttakin, SMA Negeri 84 Jakarta, SMK Negeri 60 Jakarta, SMP Negeri 206 Jakarta dan SMA Bhineka Tunggal Ika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *