TRIBUNNEWS.COM – Khusus di Jakarta, revitalisasi trotoar sudah dilakukan sejak era Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Perluasan trotoar di sejumlah ruas jalan di Jakarta pun disebut-sebut menjadi salah satu tugas Anye dalam memimpin Ibu Kota selama lima tahun.
Dalam sejumlah sumber disebutkan, pada era Anye Baswedan, Jakarta membangun dan menghidupkan kembali trotoar sepanjang 265 kilometer dalam kurun waktu 5 tahun (2017-2022). Idealnya, trotoar yang direvitalisasi sepanjang 2.600 km. Hingga saat ini, pelebaran trotoar masih terus dilakukan. Trotoar yang tadinya sempit kini menjadi lebar dan ramah pejalan kaki.
Di tengah kesibukan Jakarta yang semakin padat, kehadiran trotoar yang direvitalisasi juga memberikan angin segar bagi kesehatan warganya. Lebih dari sekedar mempercantik wajah kota, trotoar yang lebar, nyaman dan aman ini merangsang kebiasaan atau budaya berjalan kaki di masyarakat.
Dengan segarnya udara pagi dan pemandangan kota yang semakin menawan, kebiasaan berjalan kaki bukan lagi sekedar kebutuhan, melainkan cara sederhana untuk menjaga kebugaran tubuh di tengah hiruk pikuk ibu kota.
Berbicara soal aktivitas jalan kaki, Tribunners pastinya tahu kalau olahraga ringan seperti ini memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan, ini menjadi salah satu olahraga yang akhir-akhir ini sedang populer di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan anak muda. Banyak dari mereka juga yang menantang diri untuk berjalan 5.000 hingga 10.000 langkah setiap hari, yang merupakan jumlah ideal untuk memiliki tubuh yang sehat dan bugar.
Lalu berapa lama waktu berjalan kaki yang ideal?
Dikutip dari situs Times of India, durasi ideal berjalan kaki setiap hari bergantung pada tujuan kesehatan, tingkat kebugaran, dan gaya hidup seseorang. Berdasarkan pedoman dari American Heart Association dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berjalan kaki dengan intensitas sedang minimal 30 menit sehari, atau total 150 menit dalam seminggu, biasanya sudah cukup untuk menunjang kesehatan tubuh. .
Bagi pemula, memulai dengan durasi 20-30 menit dan ditingkatkan secara bertahap dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko cedera. Sedangkan yang terbiasa aktif bisa mengincar durasi yang lebih lama, misalnya. 45-60 menit per hari, dengan interval kecepatan ditambahkan untuk tantangan ekstra.
Faktanya, menurut American Heart Association, aktif bergerak (dengan berjalan kaki) selama 300 menit (5 jam) per minggu dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal.
Sejumlah manfaat jalan kaki bagi kesehatan
Seperti disebutkan sebelumnya, jalan kaki secara teratur memberikan berbagai manfaat kesehatan. Padahal, bukan hanya fisiknya saja, mentalnya juga lebih baik. Berikut daftar manfaat jalan kaki yang dikutip dari situs Harvard Health. Menekan obesitas
Peneliti Harvard memeriksa 32 gen terkait obesitas pada lebih dari 12.000 partisipan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gen tersebut terhadap berat badan. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang rutin berjalan kaki selama satu jam setiap hari berhasil menekan efek gen tersebut hingga setengahnya.
2. Kendalikan keinginan makan makanan manis
Penelitian dari University of Exeter menunjukkan bahwa berjalan kaki selama 15 menit dapat menurunkan keinginan mengonsumsi coklat, bahkan dalam situasi stres. Studi lain juga menemukan bahwa jalan kaki dapat membantu menahan keinginan untuk mengonsumsi berbagai jenis camilan manis.
3. Mengurangi risiko kanker
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Cancer Society menunjukkan bahwa berjalan kaki tujuh jam atau lebih dalam seminggu dapat menurunkan risiko kanker payudara sebesar 14 persen. Efek perlindungan ini berlaku bahkan pada wanita dengan faktor risiko tinggi, seperti obesitas atau penggunaan hormon tambahan.
4. Pereda nyeri dan pencegahan radang sendi
Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki lima hingga enam mil seminggu dapat mengurangi nyeri radang sendi dan mencegah osteoartritis. Aktivitas ini membantu melumasi persendian, terutama lutut dan pinggul, serta memperkuat otot pendukungnya.
5. Memperkuat imunitas tubuh
Berjalan kaki minimal 20 menit sehari, lima kali seminggu, terbukti mengurangi hari sakit hingga 43%. Jika ia sakit, durasinya lebih singkat dan gejalanya lebih ringan dibandingkan mereka yang jarang berolahraga.
Revitalisasi trotoar yang mendukung budaya berjalan kaki merupakan langkah penting dalam mendorong kebiasaan sehat ini. Dengan disediakannya trotoar yang nyaman, aman, dan ramah pejalan kaki, maka masyarakat akan lebih terpacu untuk berjalan kaki sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari. Langkah ini tidak hanya mendukung kebugaran individu, tetapi juga memperkuat budaya hidup sehat dan hidup berkelanjutan pada masyarakat perkotaan.
#LokalAsri #ArahanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkuIndonesia.