Doa Malam Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Simak Juga 7 Amalan Rasulullah SAW saat Lebaran

TRIBUNNEWS.com – Berikut bacaan doa malam Idul Fitri 1445 H.

Pimpinan pusat Muhammadiyah (PP) telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri pada Rabu (4/10/2024).

Sementara itu, pemerintahan baru akan menetapkan Hidraulik 1 Syawal 1445 dalam rapat di Provot Selasa (4/9/2024) ini.

Situs resmi Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan mengabarkan, Idul Fitri merupakan malam yang tidak akan ditolak salatnya.

Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Ibnu ‘Asaqir dari Abi Umama.

Nabi SAW bersabda: Ada lima malam shalat yang tidak akan ditolak: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Fitri. al-Adha.”

Berikut Doa Idul Fitri yang diucapkan kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib untuk kebangkitan Idul Fitri, Rajab dan Nisfu Syaban: اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ, مَةِ, وَمَاعلی ِègِ bahasa ِþ bobot tidak signifikan ِmenunggu, وَلِيج. غَفْلَةٍ, وَلanji osan ن نِّيْ, فَإِنَّ مَغْفَرَع َةُ رَحْمِرْ أَمْنَ وَالص ِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَةَ, وَ, ون, ال ون, ال ون, الت], الت], ال ون, الت], الت], الت], الت], الت], الت], الت], الت ا secara لْ مَعَهُ الْعُس ْرegan, б б, ْ irc كَ , وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْم ُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَATِ وَالْمُؤْمِنِ يْنَ وَاitor Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, mashâbihil wa mawâlin ni’amti, wa’shim nî bihim min kull i sû’in, wa lâ ta’ khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin , wa lâ taj ‘al ‘awâqiba amri jasaan wa nadâmatan, wardlâ ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhâlimîn, wa anâ minadh dhâlimina, allâhumma ighfirl lî mâ lâ yadlurruka, wa a’thinî ma la yanfa’uka, fainnaka al- wâsi’ata rahmatuhu, al-badî’ata hikmatuhu, fa a’thinî as-sa’ata wad da’ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu’âfata wattaqwâ, wa afrigh ash – shabra wash shidqa ‘alayya, wa’ alâ auliyâi fika, wa a’thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usrâ, wa a’imma bidzâlika ahli wa waladî wa ikhwâni fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’ minati.

“Ya Allah, berkahilah Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, cahaya hikmah, tuan yang maha pengasih, sumber perlindungan.

Lindungi aku dari segala keburukan karena mereka, jangan hukum aku karena kecerobohan dan kelalaian, jangan akhiri amalanku karena kehilangan dan penyesalan, ridhalah kepadaku, sesungguhnya ampunanmu itu untuk orang-orang yang berdosa dan aku termasuk di antara mereka.

Ya Allah, ampunilah aku atas dosa-dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku hadiah yang tidak bermanfaat bagi-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku ruang, kedamaian, keselamatan, kesehatan, rasa syukur, perlindungan ( dari segala penyakit ) dan kesalehan.

Berilah aku kesabaran dan kejujuran, hai kekasih-kekasihku karena kamu, berilah aku kemudahan dan jangan menyusahkan mereka, balutlah dengan anugerah ini keluargaku, anak-anakku, saudara-saudaraku karena kamu dan orang tua yang melahirkan aku. dari masyarakat Islam serta penganut Muqin.

Petunjuk Syekh Sayyid Ahmad bin Hassan al-Attas, doa ini juga baik dibaca setelah membaca takbir hari raya Idul Fitri dan takbir hari Tasirik. Adat Nabi Muhammad Saat Idul Fitri

Dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri, Rasulullah SAW melakukan tujuh senam.

Praktik tersebut disebutkan dalam beberapa cerita hadis yang dikutip situs Kementerian Agama (Kemenag).

Berikut tujuh Amalan Nabi Muhammad SAW saat Idul Fitri: 1. Baca lebih banyak Takbir

Bacaan takbir berkali-kali saat Idul Fitri disebutkan dalam Firman Allah, surat Al-Baqarah ayat 185.

: وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ

Artinya: “Dan sempurnakanlah angka Ramadhan itu dan bertakbirlah kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah : 185).

Diketahui ada dua jenis takbir Idul Fitri, yaitu muqajad (dibatasi) dan mursal (dibebaskan).

Takbir muqayyad dilakukan setelah shalat, baik fardhu maupun sunnah.

Sedangkan takbir mursal bisa dilakukan dalam kondisi apapun.

Takbir Idul Fitri dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam tanggal 1 Syawal hingga takbiratul ihram imam salat Idul Fitri bagi yang berjamaah atau takbiratul iham dari mushali sendiri, bagi yang salat sendirian. 2. Hiasi dan dandani dengan pakaian terbaik Anda

Sunnah mengenakan pakaian dan perhiasan terbaik saat Idul Fitri berlaku bagi semua orang.

Meski demikian, perempuan yang dianjurkan berpakaian harus tetap memperhatikan pantangan syariat. 3. Makan sebelum Sholat Idul Fitri

Sebelum salat Idul Fitri, Rasulullah S.A.W. makan kurma dalam jumlah ganjil; tiga, lima atau tujuh.

Hadits tersebut berbunyi: “Saat Idul Fitri Rasulullah SAW. dia tidak pergi ke tempat shalat sebelum makan kurma yang jumlahnya ganjil.” (HR Ahmad dan Bukhari) 4. Sholat Idul Fitri

Rasulullah SAW menunaikan salat Idul Fitri bersama keluarga dan para sahabatnya.

Saat berangkat dan pulang salat Idul Fitri, Rasulullah SAW memilih jalur berbeda. 5. Pergi ke tempat ramai

Suatu ketika, saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah SAW menemani Aisyah melakukan pertunjukan tombak dan tameng.

Bahkan saking asyiknya, menurut hadits riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, bahkan Aisyah berdoa (mengangkat) kepalanya ke atas bahu Rasulullah SAW agar bisa menyaksikan pertandingan tersebut dari atas bahu Rasulullah SAW.IN. dengan senang hati. 6. Kunjungi rumah teman

Tradisi silaturahmi sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah SAW mengunjungi rumah para sahabatnya dan begitu pula sebaliknya. 7. Tahnia (selamat)

Ucapan Idul Fitri merupakan salah satu sunah dan amalan saat Idul Fitri.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *