Instansi Pemerintah dan Pemda Didorong Manfaatkan Teknologi AI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk pemerintah daerah, didorong untuk menggunakan teknologi AI (kecerdasan buatan) untuk memaksimalkan efektivitas penyampaian informasi kepada masyarakat.

Penggunaan teknologi AI dinilai relevan bagi mereka yang bekerja di bidang kehumasan di kementerian, lembaga, dan otoritas daerah.

Untuk mendorong penggunaan teknologi AI, dilakukan sosialisasi seputar teknologi ini kepada 120 peserta, baik secara offline maupun online.

Sosialisasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ini berlangsung pada Kamis (12/12/2024).

Ketua Tim Pelayanan Teknologi Harfizan Arnas mengatakan, sosialisasi ini digelar untuk menyikapi dinamika perkembangan teknologi terkini khususnya AI yang memberikan dampak signifikan di berbagai sektor, termasuk bidang PR.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat pemahaman bagaimana AI dapat dimanfaatkan secara optimal, dengan tetap menjaga prinsip transparansi, akuntabilitas, dan kepentingan publik. Sebagai institusi pemerintah, kita harus terus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan layanan publik yang lebih baik. efisien, efisien dan responsif,” kata Harfizan seperti dikutip pada Jumat, 13 Desember 2024.

Dalam kegiatan tersebut, Direktur Manajemen Komunikasi Publik dan Kemitraan (TKKKP), Dr. Hasyim Gautama memperkenalkan “Studi tentang pemanfaatan kecerdasan buatan dalam komunikasi pemerintahan, yang menjelaskan penggunaan teknologi AI khususnya model AI generatif dan potensi penggunaannya dalam kehumasan di lingkup pemerintahan. Di bidang kehumasan, Hasyim mengatakan bahwa teknologi AI dapat digunakan untuk: menghasilkan ide, membuat laporan, melakukan penelitian, melakukan pemantauan dan analisis, serta membuat konten.

Untuk mengatasi dampak penggunaan AI, Komdigi saat ini telah menghimbau mengenai cara penggunaan dan etika penggunaannya, sebagaimana tertuang dalam surat edaran (SE) Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023. etika kecerdasan buatan. .

Pakar komunikasi digital Tuhu Nugraha menjelaskan, masyarakat saat ini sebenarnya sudah dikelilingi oleh teknologi AI. Namun untuk saat ini, pengembangan AI generatif dapat menciptakan peluang efisiensi dalam pembuatan konten, personalisasi pesan, dan analisis data publik secara real-time yang dapat diterapkan pada bidang PR.

Tuhu juga menjelaskan perlunya peningkatan kompetensi PR khususnya kemampuan analisis data. Rapid engineering pada AI generatif dapat menjadi salah satu keterampilan yang dapat diberikan kepada PR pemerintah untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini.

“Humas pemerintah perlu memikirkan pelatihan ulang keterampilan, selain itu perlu dilakukan tindak lanjut dengan praktek langsung agar terbiasa mendorong engineering. “Saat menggunakan teknologi seperti AI, Anda harus tetap bijak terhadap risikonya dan memahami dampaknya.” etika yang berlaku”, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *