Laporan jurnalis Tribunnews.com Nitis Havaroh
TRIBUNNEWS. (NTT)
Corporate Secretary ASDP Indonesia Shelby Aripin Ferri mengatakan, operasional KMP Cucut dikerahkan untuk memberikan alternatif solusi perjalanan ke daerah lain akibat erupsi Gunung Lutobi di Kilaki yang terjadi pada Sabtu (9/11).
Akibatnya abu vulkanik menyebar ke berbagai wilayah dan memaksa bandara ditutup sementara. Selain itu, penembakan tersebut sangat mempengaruhi lalu lintas udara, membuat perjalanan dan perjalanan ke dan dari Florida Timur menjadi sangat terbatas.
“Tim ASDP Cabang Sape segera berkoordinasi dengan regulator untuk menyiapkan KMP Cucut sebagai kendaraan alternatif. Langkah cepat ini dimaksudkan untuk memudahkan pengguna jasa yang harus melanjutkan perjalanan dari Sape menuju Bima, dua jam perjalanan dari pelabuhan.” kata Shloe dalam keterangannya, Rabu (13/11/2024).
Di tengah krisis ini, pelayaran perdana KMP Cucut diberangkatkan dari Labuan Bajo WITA pada Senin (11/11) pukul 10.30, kata Shelvi. Perjalanan laut dari Labuan Bajo ke Sape diperkirakan memakan waktu kurang lebih 6 jam tergantung kondisi cuaca.
KMP Cucut berkapasitas 250 penumpang diharapkan mampu melayani arus lalu lintas secara maksimal saat situasi darurat.
Kehadiran KMP Cucut sebagai solusi transportasi sementara diharapkan dapat membantu menopang aktivitas perekonomian di wilayah tersebut. Kehadiran jalan tersebut akan memudahkan wisatawan, pebisnis, dan masyarakat lokal untuk menuju wilayah lain di NTT, ujarnya.
Selain operasional kapal, ASDP mendistribusikan sembako kepada warga terdampak melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Bantuan yang terdiri dari beras, makanan darurat, minyak goreng, air mineral, sarden, selimut, masker, perlengkapan bayi, dan produk kebersihan berjumlah 1.311 unit yang disalurkan untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana.
“Bantuan ini telah kami salurkan melalui perwakilan ASDP di Kupang sejak pekan lalu. Kami berharap bantuan ini dapat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan besar akibat erupsi gunung berapi tersebut.”