Polda Metro Jaya Terima Laporan Staf Arsjad Rasjid soal Dugaan Pengeroyokan oleh Umar Kei c.s.

TRIBUNNEWS.COM – Kabid Humas Polda Metro Jaya Combes Ade Arya Shyam Indradi mengaku menerima laporan dugaan pemukulan yang dilakukan Umar K.S. Di Bell Office, Senin (16/9/2024).

Dikalahkan oleh Umar K.S. Terhadap Staf Khusus Ketua Kadin Indonesia Arjad Rasjid, Bapak Arif Rahman.

“Kemarin Selasa 17 September kami mendapat laporan dari Saudara AR, laporannya Saudara UK.”

Ade Ari pada Rabu (18/9/2024) mengatakan, “dakwaan yang dilaporkan terhadap masyarakat atau harta benda merupakan kekerasan langsung jika ditinjau dari Pasal 170 KUHP,” seperti dilansir WartakotaLive.com.

Ade menegaskan, pelaporan selanjutnya akan dilakukan secara proporsional dan profesional oleh Polda Metro Jaya.

Untuk itu, Ade meminta semua pihak memberikan waktu kepada penyidik ​​untuk memproses laporan tersebut.

Jadi, mohon waktu untuk setiap laporan yang masuk ke tahap awal untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Mohon waktu, tim penyidik ​​masih bekerja, kata Ade.

Arif Rahman menuding Umar dipukuli saat hendak menuju kantornya di lantai 3 Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2024).

Pemukulan bermula saat Arzad menugaskannya ke kantor Kadin di lantai 3.

“Jadi rangkaian acaranya saya pegawai khusus Pak Arzad Rasjid, Ketua Umum Kadin, jadi Pak Arzad Rasjid tunjuk kami bertiga, termasuk pegawai khusus, untuk memeriksa kantor itu, dan kami membawa bukti. Itu kami sewakan bersama pengelola gedung Menara Kadin,” kata Arif Rahman, Rabu (18/9/2024).

Namun ternyata masih banyak yang belum mengenal Arif selain Umar KE.

“Mungkin sekitar 50 orang atau 100 orang. Ternyata ada saudara Omar Kei, salah satunya, dia lapor ke security kita siapa yang ada di sana.

Arif kemudian menghubungi Toufan Nugroho dari Anindya Bakri yang ditunjuk sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia berdasarkan pertimbangan khusus (munaslub).

“Akhirnya aku menelpon Toufan Bhai dari sisi Aneen. Sebenarnya dia tinggal di lantai 29. Akhirnya dia turun bersamaku.”

“Akhirnya kita keluar dari aula tempat kita berkumpul 50 orang untuk rapat. Nah, disitu kita ngobrol, kita sampaikan dan Pak Umar Kei juga ikut. Akhirnya saya bilang soal Kadin,” sambungnya. .

Pertengkaran pun terjadi dalam pertemuan tersebut hingga akhirnya Arif mengaku diperkosa sehingga Arif dengan marah bangkit dari kursinya.

“Dia (Umar Kei) marah, ketika dia berdiri, dia mengambil sekaleng Nescafe dan langsung mengenai saya dan mengenai pelipis saya, saya marah, saya bangun dan anak buah Pak Umar ada di sebelah kiri saya dan dengan “Menyerangku,” lanjut Arif.

Karena luka-luka, Arif pun melapor ke Toufan dan Umar Kei Polda Metro Jaya. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada tanggal 17 September 2024. Kadin Kubu Arszad Rasjid nongkrong di luar Aula Kadin untuk menghindari konfrontasi fisik

Sebelumnya, Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bapak Arjad Rasjid mengaku dipecat dari kantornya di Menara Kadin, setelah Bapak Anindya Bakri terpilih sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) . Konferensi Visa Nasional (Munaslab) Kadin, Sabtu, 14 September 2024 di Jakarta.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Bapak Dhaniswara K. Harjono mengatakan, saat ini pengerjaan kepengurusan dilakukan di luar Aula Kadin, seperti konferensi pers yang digelar hari ini, Selasa (17/9/2024). Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan.

Seorang jurnalis mempertanyakan mengapa pemerintah tidak melakukan kegiatan di Aula Kadin padahal KADIN Indonesia kubu Arsjad Rasjid sah dan berhak mengendalikan roda organisasi hingga tahun 2026.

Dhanis mengatakan mereka memang diusir dari Menara Kadin. 

“Bukan sekedar kesan. Malah ditepis,” ujarnya dalam jumpa pers, Selasa.

Seluruh aktivitasnya dilakukan timnya di luar Menara Kadin untuk menghindari bentrokan dengan kubu Anindya Bakri.

Menyikapi kisruh di tubuh Kadin, ia meyakini hukum akan menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah.

“Kami lebih memilih perdamaian. Kami ingin menghindari konflik langsung. Kami ingin hukum berkuasa, hukum berbicara, muncul apa yang benar dan apa yang salah dibuktikan secara pasti,” kata Dhanis.

Usai kisruh di tubuh Kadin, ia berharap semuanya kembali normal.

“Jadi prinsipnya kami ingin baik-baik saja lho. Setelah masalah ini selesai, kami tetap ingin semuanya baik-baik saja.”

Jadi bisa dibayangkan kalau kita maju, kita lawan, saya kira pasti ada korbannya dan kita tidak menginginkan itu, lanjutnya.

Artikel ini sebagian tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polda Metro Selidiki Dugaan Penyerangan Umar K terhadap Staf Khusus Arsjad Rasjid, Begini Ceritanya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)(WartakotaLive.com/Ramadhan L Q)

Baca berita lainnya terkait Musyawarah Nasional Kadin Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *