TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertanian RI (Menton) Andy Amran Sulaiman di Brazil Di Chapada dos Guimaraes, saya mengadakan pertemuan timbal balik dengan Menteri Pertanian Brazil, Carlos Favaro.
Pada pertemuan tersebut, tim Kementerian Pertanian RI (Kementon) menginisiasi Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Asiabeef Biopharma Indonesia (Asiabeef) dan Agropecuria 31 (Grup 31). Nota kesepahaman tersebut mencakup komitmen investasi dalam pengembangan 100.000 sapi perah dari Brazil. Investasinya diperkirakan bernilai Rp 4,5 triliun.
“Kehadiran para investor Brazil ini akan membantu upaya kita menuju swasembada daging dan susu,” jelas Menteri Pertanian Amran dalam siaran pers Kamis malam (12/9/2024) waktu setempat.
Menteri Pertanian Amran berharap Indonesia dapat memenuhi kebutuhan daging sapi dan protein susu dalam negeri melalui impor. Untuk memenuhi harapan tersebut, Indonesia akan mampu mengembangkan industri peternakan secara besar-besaran.
“Semua investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor peternakan,” kata Menteri Pertanian Amran.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertanian Brazil Carlos Favaro mengatakan timnya akan mengunjungi Indonesia secepatnya. Carlos berjanji akan mendatangkan banyak pengusaha besar di bidang peternakan. Dengan adanya rencana kedatangan para pengusaha tersebut ke Indonesia, diharapkan Indonesia dan Brazil dapat lebih banyak melakukan kesepakatan mengenai pengembangan sektor peternakan di Indonesia.
Pertemuan bilateral Indonesia dan Brazil terjadi langsung setelah Menteri Pertanian Amran menghadiri Pertemuan Menteri Pertanian (AMM) G20. Pada AMM G20 yang digelar di tempat yang sama, Menteri Pertanian Amran mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan transformasi pertanian dan sistem pangan. Komitmen ini membuahkan hasil positif.
“Indonesia telah mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021. Dalam beberapa tahun terakhir, surplus beras, bawang, sawit, ayam, dan telur mampu memenuhi kebutuhan 281 juta penduduk Indonesia,” jelas Menteri Pertanian Amran. . .
Dengan jumlah penduduk dunia yang diproyeksikan mencapai 8,6 miliar pada tahun 2030, langkah-langkah strategis untuk mengembangkan sektor pertanian harus segera diambil di tengah meningkatnya tekanan global.
“Kita harus meningkatkan produksi pangan sekaligus melestarikan sumber daya alam kita,” kata Menteri Pertanian Amran.
Menurutnya, Indonesia memiliki strategi yang mengedepankan solusi fleksibel dan inovatif untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan dengan menggunakan sumber daya alam dan manusia serta teknologi modern.
Menteri Pertanian Amran mengajak seluruh anggota G20 untuk mengembangkan sistem pertanian dan pangan yang berketahanan dan berkelanjutan.
“Dengan bekerja sama dalam praktik terbaik, kita dapat mengatasi tantangan, mendorong inklusi, dan membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” tutup Menteri Pertanian Amran.