Transisi Pemerintahan yang Mulus Dinilai Jadi Modal Pondasi Ekonomi Kuat

TRIBUNNEWS.COM – Lancarnya peralihan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai memiliki landasan perekonomian yang kuat.

Athor Subroto, Direktur School of Global Strategic Studies/Pengamat Ekonomi UI mengatakan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil sebesar 5 persen menunjukkan ketahanan perekonomian yang baik.

Menurutnya, pemerintahan Presiden Jokowi telah membangun landasan yang kokoh melalui program lanjutannya.

Hal ini memungkinkan Indonesia untuk bertahan dan tumbuh di tengah dinamika global.

“Kita negara yang berkembang cukup baik karena ada landasan yang dijadikan multiplier effect, seperti program hilirisasi untuk menjaga proses perekonomian di dalam agar multipliernya meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis. , Rabu (25 September 2024).

Athor Subroto juga menegaskan kelancaran transisi dari pemerintahan Presiden Jokowi ke Presiden baru terpilih Prabowo Subianto sangat penting untuk mencapai keberhasilan awal pemerintahan baru dan segera implementasinya.

Komitmen kelancaran transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo adalah hal yang baik agar kemenangan cepat pemerintahan berikutnya bisa cepat terjadi karena itu adalah hal yang perlu segera dilaksanakan, jelas Athor.

Sementara itu, Faisyal, pengamat ekonomi politik Universitas Bung Karno di Chaniag, menambahkan bahwa Prabowo harus mencontoh harmonisasi yang dilakukan Presiden Jokowi.

Pendekatan pemerintahan Presiden Jokowi yang bisa ditiru oleh Prabowo, yakni pendekatan soft yang merangkul seluruh rival politiknya untuk dimasukkan ke dalam kabinetnya, jelasnya.

Faisyal juga mengapresiasi selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, program lanjutannya telah memberikan dampak positif dan harus didukung oleh pemerintahan selanjutnya. 

“Kami mengapresiasi Presiden Jokowi yang telah memimpin selama 10 tahun. Program ini akan dapat dirasakan oleh semua pihak, terutama di kalangan hilir, dan harus didukung oleh pemerintahan selanjutnya,” lanjutnya.

Faisyal juga menekankan, bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia, masa transisi pemerintahan penting dilakukan untuk menghindari tumpang tindih kebijakan dan menjamin kelancaran program hingga terbentuknya kabinet baru.

“Dalam masa transisi ini, sangat penting agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan agar semua program dapat berjalan dengan baik. Jadi transisi ini harus dilakukan hingga kabinet baru terbentuk,” tutupnya.

Keberlanjutan ini sangat penting untuk memastikan bahwa capaian yang diraih tidak hanya dipertahankan namun juga meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Presiden Jokowi diketahui akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *