Laporan jurnalis Tribunnews.com Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan kebijakan penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan aktivitas perekonomian nasional saat Natal dan Tahun Baru 2025.
“Kebijakan ini sangat tepat untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, logistik, dan perekonomian nasional secara keseluruhan,” kata Presiden ALFI Jenderal Akbar Djohan dalam keterangannya, Senin. .
Menurut Akbar, penurunan harga tiket pesawat akan berdampak langsung pada masyarakat yang berencana melakukan perjalanan saat Natal. Dengan harga tiket yang terjangkau, kata Akbar, akan lebih banyak keluarga yang bisa berkumpul merayakan hari raya dan meningkatkan kunjungan ke destinasi wisata dalam negeri.
“Seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, pariwisata di berbagai daerah juga akan mendapat dorongan yang signifikan. “Hal ini tentunya berkontribusi terhadap pemulihan dan penguatan sektor pariwisata sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia,” lanjut Akbar.
Akbar juga mengatakan, kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung usaha kecil dan menengah di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, dan perusahaan transportasi lokal yang akan mendapatkan manfaat dari peningkatan kunjungan wisatawan.
Manfaat bagi sektor logistik
Akbar mengatakan penurunan harga tiket tidak hanya berdampak pada pariwisata dan masyarakat, tetapi juga membawa manfaat besar bagi sektor logistik. Menurut Akbar, kebijakan ini akan mempercepat pengiriman barang melalui angkutan udara yang kerap mengalami peningkatan permintaan saat musim Natal.
“Dengan tiket pesawat yang lebih terjangkau, biaya operasional pengiriman barang melalui udara bisa lebih efisien. “Hal ini akan mendorong kelancaran distribusi barang, terutama untuk kebutuhan mendesak saat libur akhir tahun,” kata Akbar.
Akbar menambahkan, penurunan biaya logistik udara dapat membantu pelaku usaha menjaga kestabilan harga barang di pasar sehingga memberikan manfaat langsung kepada konsumen. Menurut Akbar, kebijakan tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat dan dunia usaha, tetapi juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional.
“Dengan tingginya mobilitas masyarakat dan wisatawan, pemerintah daerah dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar dari sektor pariwisata dan jasa terkait,”
Lebih lanjut, Akbar meyakini peningkatan aktivitas pariwisata akan mendukung tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah yang menyediakan barang dan jasa di sekitar destinasi wisata. Akbar meyakini tingginya aktivitas maritim saat Natal akan mendorong inovasi dan efisiensi di sektor logistik udara.
Akbar mengimbau semua pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat, memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya. Akbar menegaskan, kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya.
“ALFI siap mendukung langkah-langkah strategis seperti ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Akbar.