Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, HANOI – Miliarder ternama Elon Musk berencana menginvestasikan SpaceX senilai US$1,5 miliar di Vietnam dalam waktu dekat. Hal ini diketahui setelah Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden SpaceX Tim Hughes.
Mengutip laporan media lokal, Vietnam News menyetujui suntikan dana miliaran dolar setelah pemerintah Vietnam mengatakan hal itu dapat membantu memecahkan kebuntuan mengenai peluncuran layanan satelit Starlink negara tersebut.
“Pemerintah Vietnam sedang mempertimbangkan proposal (investasi) dari SpaceX,” sebuah postingan di portal pemerintah mengatakan pada hari Kamis, mengutip Presiden To Lam.
Pemerintah Vietnam belum mengatakan ke mana investasi SpaceX akan disalurkan atau kapan rinciannya akan diselesaikan.
Namun investasi tersebut diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan konektivitas di wilayah terpencil, serta meningkatkan pengawasan di wilayah Laut Cina Selatan yang disengketakan oleh Tiongkok.
Sekadar informasi, negosiasi peluncuran Starlink di Vietnam sudah menjadi agenda sejak tahun lalu, namun ditunda hingga akhir tahun 2023.
Presiden Vietnam To Lam kemudian meminta SpaceX bekerja sama lebih erat dalam mempersiapkan investasi guna menyelesaikan permasalahan ekonomi dan teknologi. Namun sayangnya, investasi fantastis ini bisa menimbulkan masalah hukum karena Vietnam membatasi kepemilikan asing maksimal 50 persen.
Namun Hughes menegaskan keinginannya untuk terus berinvestasi di Vietnam. Bahkan Wakil Presiden SpaceX pun tak segan-segan meminta dukungan pemerintah Vietnam, serta koordinasi kementerian dan departemen Vietnam dalam hal ini.
Sebagai informasi, Musk tidak hanya berinvestasi di bisnis SpaceX di Vietnam, Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, juga aktif berkeliling Asia, termasuk Indonesia, dalam beberapa bulan terakhir.
Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan untuk membuka layanan Internet satelit Starlink SpaceX yang bertujuan untuk meningkatkan peran telekomunikasi dalam kesehatan negara.
Awal bulan ini, Starlink mendapat izin beroperasi di Indonesia. Ini adalah negara Asia Tenggara ketiga yang menyetujui layanan internet satelit, setelah Filipina pada tahun 2022 dan Malaysia pada tahun lalu.
Kemungkinan besar setelah Starlink mengumumkan ekspansi SpaceX di Vietnam, Musk diperkirakan akan mengunjungi Sri Lanka untuk menjajaki peluang serupa dengan Presiden Ranil Wickremesinghe, yang selanjutnya menunjukkan perluasan kehadiran Starlink di Asia.