TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Paris Saint Germain (PSG) Luis Enrique terang-terangan mengkritik kinerja Barcelona di bawah asuhan Xavi Hernández.
PSG menghadapi Barcelona di perempat final Liga Champions musim lalu. Keduanya saling mengalahkan di laga tandang.
Setelah kalah 2-3 di Parc des Princes, PSG membalikkan keadaan dan memenangkan leg kedua di Spanyol 1-4 untuk mencapai semifinal.
Sebuah film dokumenter yang didedikasikan untuk Luis Enrique, berjudul ‘Anda tidak tahu’, mengungkapkan betapa pelatih PSG sangat kritis terhadap era Xavi di Barca.
Serial tiga episode ini akan tayang berturut-turut pada 30 September, 7 Oktober, dan 14 Oktober.
Salah satu bagian film yang disorot media Spanyol AS, menganalisis pertandingan antara PSG dan Barcelona di Liga Champions musim lalu.
Enrique mengatakan, Barca bukanlah tim yang mendominasi permainan saat dilatih Xavi Hernández. Pelatih Paris Saint-Germain asal Spanyol Luis Enrique akan mengadakan konferensi pers pada 18 September di Poissy, sebelah barat Paris, menjelang leg pertama Liga Champions UEFA melawan Borussia Dortmund. FRANCK FIFE / AFP (FRANCK FIFE / AFP)
“Barca bukanlah tim yang dominan dan juga bukan tim dengan pertahanan yang bagus. Tidak memiliki kualitas untuk bertahan,” kata pelatih PSG itu, dikutip AS.
PSG kalah di pertandingan pertama 2:3. Setelah kemenangan ini, banyak yang percaya bahwa Barca telah tampil jauh lebih baik.
Namun, menurut Enrique, pembicaraan tersebut adalah kebohongan. Ia yakin Barca bermain seperti tim kecil yang lebih banyak memainkan bola-bola panjang.
“Adalah suatu kebohongan untuk mengatakan bahwa Barca lebih baik, itu sepenuhnya salah,” katanya setelah timnya kalah 3-2 pada leg pertama perempat final di Parc des Princes.
Dia menyoroti bagaimana kiper Marc-André ter Stegen mencetak rekor umpan jauh selama pertandingan, membandingkan gayanya dengan tim yang kurang teknis seperti Eibar.
“Mereka hanya memainkan bola-bola panjang. Ter Stegen memecahkan rekor bola-bola panjang. Mereka bermain seperti Eibar,” tambah Enrique.
Film dokumenter tersebut juga memperlihatkan pelatih berusia 54 tahun itu memotivasi Kylian Mbappé dalam percakapan satu lawan satu.
“Anda harus menjadi pemimpin. Anda harus membantu kami. Bertahan seperti bajingan, berikan contoh, berikan tekanan pada kami dan kami akan menjadi mesin sialan,” katanya kepada Mbappé.
Meski PSG berhasil memenangkan pertandingan, mereka akhirnya disingkirkan oleh Borussia Dortmund di babak semifinal.
Menjelang perilisan film dokumenter pekan ini, Luis Enrique mengatakan pertandingan melawan Barca adalah mimpi buruk.
Dia berharap tidak pernah menghadapi mantan timnya lagi selama karir manajerialnya.
(Tribunnews.com/Tio)