TRIBUNNEWS.COM – Ivan Sugianto merupakan pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Ivan Sugianto memerintahkan siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya untuk sujud kepadanya.
Tempat Ivan Sugianto bekerja merupakan tempat hiburan malam bernama diskotik.
Ivan Sugianto adalah pemilik diskotik Valhalla Spectclub.
Valhalla berlokasi di Ivan’s Nightclub, Jalan Kombes Pol Moh Duryat, RT/RW 006/008, Surabaya.
Disko Valhalla milik Ivan juga menimbulkan kontroversi.
Tempat hiburan malam ini pernah digerebek warga karena dianggap merugikan generasi muda dan menyinggung moral.
Pada 5 Juni 2024, diskotik milik pengusaha Ivan Sugianto digerebek sekelompok warga dan massa yang mengatasnamakan United Civil Society Federation (FMSB) dari Tribun Medan.
FMSB melakukan demonstrasi di depan klub Valhalla karena diduga klub malam tersebut tidak memiliki izin.
Selain itu, bisnis yang dilakukan Ivan Sugianto dinilai dapat mengancam keselamatan masyarakat Surabaya dan mencederai moral generasi muda.
FMSB mengajukan pengaduan terhadap Ivan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta ke Satpol PP Surabaya. Galeri Foto Ivan Sugianto, Pengusaha Kehidupan Malam yang Memaksa Siswa SMA Berlutut dan Tidur di Surabaya (X/ist)
Diketahui, Ivan Sugianto bukan hanya satu orang.
Pengusaha diskotik ini diketahui memiliki kekasih seorang perwira menengah (Pamen) TNI yang berstatus PNS berpangkat kolonel.
Selain itu, Ivan Sugianto diketahui dekat dengan Persatuan Tinju Indonesia (API) Jawa Timur. situasi
Ivan Sugianto diduga memaksa Polrestabes Surabaya mengejar dan memukuli mahasiswa tersebut dengan sikap arogan.
Ia dilaporkan pada November 2024 oleh SMA Kristen Gloria 2 Surabaya karena diduga melanggar Pasal 80(1) jo Pasal 76c UU 35 Tahun 2014 dan Pasal 335 KUHP.
Peristiwa penjeratan Ivan Sugianto bermula saat ia memaksa siswi SMA Gloria 2 Surabaya itu berlutut dan berlutut berinisial ET.
Karena tak terima oleh Ivan dan siswi SMA Cita Hati, perasaan putranya yang berinisial ini ditertawakan ET.
Ivan Sugianto kemudian bersekolah di SMA Kristen Gloria 2 di Surabaya.
Dalam video yang viral di media sosial, Ivan terlihat emosi dan membeku.
Ia meminta murid-murid yang menertawakan anaknya untuk sujud seperti anjing.
“Minta maaf, membungkuk, membungkuk, menggonggong,” kata Ivan.
Orang tua siswa SMAK Gloria 2 Surabaya meminta anaknya berdiri setelah disuruh sujud.
Namun perasaan Ivan semakin berkembang.
Selain itu, orang tua siswa, kelompok Ivan Sugianto juga menjadi sasaran.
Cukup pak, maaf pak, dia sudah minta maaf, kata salah satu orang tua siswa SMA Gloria 2 Surabaya.
Bahkan, ibu EV sempat pingsan karena kejadian tersebut.
Setelah kejadian tersebut diketahui publik dan diketahui publik, Ivan Sugianto dan korban sepakat untuk berdamai.
Namun polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
Ivan meminta maaf atas kelakuannya saat akhirnya memerintahkan para siswanya untuk berlutut.
Ia menyatakan akan menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dia meminta maaf dalam rekaman video.
“Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya. Saya berharap seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Surabaya dapat memaafkan saya,” kata Ivan, Kamis (14/11/2024).
“Dia meminta maaf kepada istri dan anak-anak saya, dan ayah saya meminta maaf atas tindakannya yang membuat Anda malu,” kata Ivan.
Ivan pun dengan tegas mengakui kesalahannya dan menyatakan penyesalan mendalam atas perbuatannya yang menimbulkan kerusuhan.
“Saya Ivan Sugianto selaku orang tua Axel mohon maaf sebesar-besarnya dan saya sungguh menyesal atas perbuatan saya dan kemarahan yang ditimbulkan.”
Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketegasan dan kesombongan saya, kata Ivan.
Tak lama setelah video tersebut direkam, Ivan Sugianto ditangkap penyidik Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya pada Kamis, 14 November 2024 pukul 16.00.
Ivan pun ditetapkan sebagai tersangka. Rekening diblokir oleh PPATK
Kasus Ivan Sugianto yang memaksa siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya untuk berlutut dan berlutut menjadi viral.
Salah satunya dengan memberikan izin kepada Pusat Pelaporan dan Penyidikan Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan pekerjaan tambahan.
Rekening Ivan Sugianto ditangguhkan setelah dibuka oleh PPATK.
Selain itu, akun Valhalla Disco milik Ivan juga telah ditangguhkan.
Ivan memiliki puluhan akun yang ditangguhkan oleh PPATK.
PPATK menutup rekening tersebut karena dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
(Tribunnews.com/Rakli Almughni)