Menkes RI Gandeng Dokter Asal Arab Saudi Gelar Operasi PJB pada Anak di Medan

Laporan reporter Tribunnews.com Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – RS Adam Malik Kota Medan kembali bermitra dengan King Salman Relief Arab Saudi menyelenggarakan operasi jantung kompleks gratis khusus untuk pasien anak di Sumatera Utara. 

Kehadiran tim Saudi menjadikan RS Adam Malik satu-satunya rumah sakit di Pulau Sumatera yang mampu melakukan operasi jantung anak. 

Operasi bedah jantung khusus kasus kompleks yang dilakukan Raja Salman Relief ini merupakan yang kedua kalinya sejak 27-20-2024. pada bulan Mei, uji coba pertama yang ditujukan untuk pasien dewasa berhasil dilakukan.

Operasi jantung periode kedua akan berlangsung selama satu minggu mulai 25 Juni hingga 2 Juli 2024, dengan harapan bisa merawat 30 anak. 

Hingga 28 Juni, sudah ada 17 anak penderita penyakit jantung bawaan yang dioperasi. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi meninjau langsung pelaksanaan operasi jantung tersebut pada Jumat (28/06). 

Penyakit jantung bawaan (PJK) pada anak masih menjadi masalah utama di Indonesia menurut Kementerian Kesehatan. 

Diperkirakan dari 4,8 juta anak yang lahir setiap tahunnya, sekitar 0,025 persen atau 12 ribu anak menderita PJK sianotik.

Namun sayangnya, pengobatan PJK pada anak terhambat karena kurangnya rumah sakit jantung anak dan dokter bedah di Indonesia, sehingga banyak kasus yang tidak tertangani.

“Kapasitas dokter dan rumah sakit kita hanya mampu merawat 6.000 dari 12.000 setiap tahunnya. Jadi setiap tahunnya ada 6.000 anak yang tidak bisa tertangani dan banyak diantaranya yang meninggal,” kata Menkes pada Selasa (02/07) ini. /2024). 

Untuk itu, pihaknya menggandeng pihak asing yang bersedia mengirimkan dokternya ke Indonesia karena dua alasan.

Pertama, memberikan layanan yang tidak dapat kami berikan di wilayah tertentu; dan kedua, mempercepat pertumbuhan keterampilan dokter Indonesia dalam melakukan tindakan yang memang dibutuhkan masyarakat namun belum cukup kompeten untuk melaksanakannya.

Menteri Kesehatan Budi berpesan kepada para dokter Indonesia yang berpartisipasi untuk memanfaatkan kesempatan belajar dari dokter asing dengan sebaik-baiknya. 

Semoga ilmu dan keterampilan yang didapat dapat digunakan untuk membantu lebih banyak pasien di Indonesia.

“Saya berterima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi, teman-teman dan kolega tim medis atas segala upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia. Ini tidak hanya membahagiakan orang tua, tetapi juga memajukan kemanusiaan,” kata Menteri Kesehatan Budi. 

Sementara itu, Dubes Faisal menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk bantuan dan bimbingan langsung Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi dan Pangeran Muhammad bin Salman kepada pemerintah Indonesia untuk menangani berbagai permasalahan internasional, termasuk permasalahan kesehatan.

“Program kerja sama yang dilaksanakan ini menunjukkan adanya kerja sama yang sangat erat antara pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *