Program Rumah Anak SIGAP: Inisiatif Tanoto Foundation Siapkan Generasi Berkualitas

Laporan jurnalis Tribunnevs.com, Sri Juliati dan Facundo Chrisnha P

TRIBUNNEVS.COM – Mempersiapkan masa depan anak Indonesia merupakan tanggung jawab bersama baik orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

Semua pihak harus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mewujudkan generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas dan berwawasan luas.

Tanoto Foundation, lembaga filantropi yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, juga ikut serta dalam upaya ini.

Melalui program “Menyiapkan generasi anak berprestasi” atau SIGAP, Tanoto Foundation berinisiatif untuk berkontribusi di bidang pembinaan dan pendidikan anak usia dini guna mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas.

Manajer Program SIGAP Tanoto Foundation Irvan Gunawan menjelaskan SIGAP merupakan inisiatif untuk memberikan akses dan fasilitas bagi anak usia 0-3 tahun.

“Tanoto Foundation ingin memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai usianya dan siap bersekolah,” kata Irwan kepada tim media besar melalui Zoom, Rabu (13/11/2024).

Untuk mencapai tujuan tersebut, Tanoto Foundation memfokuskan strateginya pada tiga aspek pengembangan dan pendidikan anak usia dini yang holistik dan integratif, yaitu: Menurunkan angka stunting. Meningkatkan kualitas pengasuhan anak. Peningkatan akses terhadap layanan pelatihan kelas satu dan berkualitas tinggi. Panti Asuhan SIGAP sebagai komitmen nyata

Wujud nyata dari komitmen tersebut adalah dengan didirikannya Rumah Anak SIGAP, sebuah model inovatif hasil kolaborasi antara Tanoto Foundation dan otoritas di tingkat nasional, regional, lokal, dan desa.

Panti Asuhan SIGAP memberikan akses kepada orang tua yang memiliki anak di bawah tiga tahun terhadap layanan perawatan dan stimulasi yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak.

“Rumah Anak SIGAP merupakan pusat layanan perawatan dan pembelajaran dini bagi anak usia 0-3 tahun,” jelas Irvan.

Saat ini terdapat 29 panti asuhan SIGAP yang tersebar di lima provinsi yaitu Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Riau.

Selain anak kecil, melalui pelatihan pola asuh yang baik, orang tua juga menjadi penerima manfaat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pola asuh orang tua pada anak usia dini.

Irvan menambahkan, besarnya perhatian terhadap tumbuh kembang anak usia dini tidak lepas dari masa emas (golden age) yang merupakan tahapan penting dalam tumbuh kembang anak.

Penelitian menunjukkan bahwa usia 0-5 tahun merupakan masa terbaik bagi pembentukan landasan fisik dan perkembangan otak anak. Jika tahap ini berjalan dengan baik, anak mempunyai potensi untuk sukses di sekolah, pekerjaan dan masyarakat di masa depan.

“Sebagai lembaga filantropi yang fokus pada pendidikan, upaya ini merupakan investasi terbaik bagi anak usia dini,” kata Irvan. Kerjasama dengan pemerintah daerah

Irvan menjelaskan, pendirian Panti Asuhan SIGAP ini melibatkan kerja sama antara Tanoto Foundation dan pemerintah daerah setempat.

Selanjutnya, pemerintah daerah menunjuk organisasi perangkat daerah (ROA) terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan atau instansi lainnya, untuk mendukung program hingga tingkat desa atau kelurahan.

Setelah berdirinya, pengelolaan panti asuhan SIGAP diserahkan kepada masyarakat setempat yaitu personel desa yang menjalani seleksi dan pelatihan pengelola.

Namun Tanoto Foundation tetap melakukan pendampingan, pemantauan, dan pendanaan operasional hingga Panti Asuhan SIGAP mandiri.

“Mandiri disini maksudnya Panti Asuhan SIGAP menjadi aset desa dan dapat dibiayai melalui APBD atau sumber pendanaan lainnya,” jelas Irvan.

Pada tahun 2025, empat panti asuhan SIGAP – di Semarang, Brebes, Tegal dan Banjumas – dijamin akan mencapai status mandiri. Sementara itu, tujuh panti asuhan SIGAP lainnya menargetkan mandiri pada triwulan II tahun 2025. Sumber informasi dan forum edukasi

SIGAP Children’s Home menawarkan layanan kursus parenting untuk orang tua dan kelas stimulasi untuk anak.

Dalam kelas parenting, orang tua mendapatkan pelatihan mengenai pola pengasuhan, pola makan, pola hidup sehat higienis, ASI eksklusif dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk memudahkan akses mereka terhadap informasi terkait pengasuhan anak.

Sedangkan kelas stimulasi berfokus pada kegiatan yang menstimulasi kemampuan dasar anak melalui pembelajaran berbasis bermain, seperti pengenalan warna, berhitung dasar, dan bersosialisasi.

“Tanoto Foundation ingin memastikan anak usia dini mendapatkan stimulasi yang optimal untuk tumbuh kembangnya,” tegas Irvan.

Jika anak mengalami keterlambatan perkembangan, fasilitator akan mengunjungi rumah untuk memberikan pertolongan intensif. Keunggulan program panti asuhan SIGAP

Sejak awal tahun 2021 hingga 2024, lebih dari 2.000 anak telah menerima manfaat dari program ini. Tumbuh kembang anak lebih optimal, meliputi kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kesiapan sekolah.

Program ini juga memberikan motivasi kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan pola asuh anaknya.

Selain itu dapat menjadi motivasi bagi para orang tua lain yang sebelumnya enggan melibatkan anaknya dalam kegiatan di SIGAP Barnehus. 

Karena mereka melihat manfaat nyata dari panti asuhan SIGAP.

Menurut Australian Council for Educational Research (ACER), program ini meningkatkan pertumbuhan dan kemampuan belajar anak dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti program.

Irvan berharap Panti Asuhan SIGAP dapat terus berkembang dan pemerintah daerah dapat memanfaatkannya secara lebih luas sebagai sumber daya pedesaan, serupa dengan posijand.

Kami berharap SIGAP Barnehjem menjadi satuan PAUD serupa (SPS) yang menyelenggarakan pendidikan berkualitas bagi anak usia 2-4 tahun”, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *