Reporter Tribune News.com, Dennis Distrivan melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyinggung pentingnya agregator untuk membantu usaha mikro di Indonesia.
Tami Satya Parmana, Asisten Eksekutif Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, menjelaskan tugas agregator adalah mempertemukan pelaku usaha mikro ke atas.
Saat ini, menurut Tammy, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sedang mendukung kajian dan diskusi dengan pemangku kepentingan, termasuk perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjajaki insentif yang mungkin akan dirilis pada pemerintahan berikutnya.
“Saya berharap akhir tahun ini kita bersama-sama mempersiapkannya dan mengirimkannya ke Kementerian Koordinator Perekonomian untuk dimasukkan dalam skema KUR,” kata Tammy di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Tammy menjelaskan, terkait pembiayaan kepada para agregator, nilainya lebih dari Rp 500 juta, sehingga nantinya mereka bisa menjadi pembeli hasil usaha mikro yang ada di rantai pasoknya.
Kementerian Koperasi dan UKM ingin menggalakkan Pinjaman Usaha Rakyat untuk agregator nyata. Menurut Tammy, harapannya aggregator bisa membantu usaha mikro memasuki pasar.
“Di UKM, kami juga bertugas untuk mengumpulkan teman-teman di Mikro agar kita bisa membangun ekosistem yang kuat dan benar-benar mampu menembus pasar,” kata Tammy.
Tammy menjelaskan, nantinya ia akan mendukung pengusaha mikro untuk mematuhi standar yang ditetapkan agregator. Sedangkan agregator lah yang memasuki pasar.