TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban Kelas 12 Sejarah Indonesia Halaman 46 Kurikulum 2013.
Pada buku pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 12 halaman 46, siswa diminta menjawab 3 pertanyaan.
Keempat pertanyaan ini berkaitan dengan transisi dari konflik dan konsensus menuju pembelajaran.
Pertanyaan ini tepat ada di bagian tes keterampilan. Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 12 Halaman 46 Uji Kompetensi Kurikulum 2013 Praktek
1. Sebutkan beberapa dampak negatif konflik dalam kaitannya dengan proses integrasi nasional. Menjelaskan!
Menjawab:
Konflik dapat menghambat proses integrasi nasional dan menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti: Perpecahan sosial.
Konflik dapat memperparah perpecahan antar kelompok dalam suatu masyarakat berdasarkan suku, agama atau golongan, sehingga menghambat terbentuknya rasa persatuan. Merusak rasa nasionalisme
Seiring berlarutnya konflik, rasa patriotisme dan solidaritas nasional bisa melemah karena masing-masing kelompok lebih mengutamakan kepentingannya sendiri. Krisis kepercayaan terhadap Pemerintah
Konflik yang tidak terselesaikan seringkali menimbulkan ketidakpuasan terhadap pemerintah yang dianggap tidak mampu menjaga stabilitas sehingga membuat proses integrasi menjadi lebih sulit. Departemen pengaruh eksternal
Konflik dalam negeri dapat membuka peluang masuknya kekuatan asing dan memperburuk keadaan, memperparah perpecahan dalam masyarakat dan melemahkan integrasi nasional.
2. Jelaskan posisi perjuangan masyarakat Papua melawan penjajahan Belanda, apa perbedaannya dengan daerah lain di Indonesia!
Menjawab:
Perjuangan masyarakat Papua melawan penjajahan Belanda memiliki beberapa perbedaan dibandingkan daerah lain di Indonesia: tertundanya integrasi dan perjuangan nasional.
Papua ikut serta dalam proses perjuangan kemerdekaan Indonesia hanya setelah daerah lain sudah merdeka. Belanda berusaha mempertahankan Papua sebagai bagian dari kekuasaannya bahkan setelah mereka mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. Masalah identitas dan penentuan nasib sendiri.
Masyarakat Papua menghadapi upaya kolonial Belanda untuk memisahkan mereka dari Indonesia melalui kebijakan yang disebut “Papuanisasi”. Berbeda dengan daerah lain di Indonesia yang sejak awal mempunyai kesamaan jati diri bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan. Berjuang melalui diplomasi
Selain pertempuran fisik, masyarakat Papua juga berpartisipasi dalam upaya diplomasi, khususnya penyelesaian internasional dan partisipasi dalam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Proses inilah yang akhirnya melahirkan Pepera (penentuan opini masyarakat) pada tahun 1969 yang resmi menjadikan Papua sebagai bagian dari Indonesia.
3. Tuliskan persamaan dan perbedaan pertempuran Sultan Hamengku Buwon IX dan Sultan Syarif Kasim II.
Jawaban: Kesetaraan: Komitmen terhadap kemerdekaan Indonesia
Kedua sultan tersebut telah menunjukkan dukungan kuat terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sultan Hamengku Buwono IX dari Yogyakarta dan Sultan Syarif Kasim II dari Riau menyerahkan wilayahnya untuk bergabung dengan NKRI. Berperan dalam mempertahankan kemerdekaan
Keduanya berperan penting dalam menjaga kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Hamengku Buwono IX misalnya, berperan dalam mempertahankan Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan saat Jakarta diduduki Belanda. Perbedaan: wilayah dan sumber daya yang disediakan
Sultan Hamengku Buwono IX berperan melalui Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan dan simbol politik yang kuat. Di sisi lain, Sultan Syarif Kasim II menyerahkan wilayah Siak yang kaya sumber daya, sehingga memberikan dukungan ekonomi penting bagi Republik Indonesia. Konteks perjuangan di kawasan
Sultan Hamengku Buwono IX memerintah Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan sementara yang memberikan dukungan strategis terhadap kemerdekaan, sedangkan Sultan Syarif Kasim II berada di daerah yang relatif lebih aman dari konflik militer langsung, namun tetap mendukung Indonesia dalam menyatukan Riau menjadi sebuah Republik.
Perjuangan kedua sultan ini menunjukkan kontribusi penting masing-masing daerah dalam memperkuat kedaulatan dan persatuan Indonesia di awal kemerdekaan.
Pengabaian:
– Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anaknya.
– Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, artinya ada beberapa jawaban yang tidak tetap seperti di atas.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)