Angkatan Laut RI-Rusia Resmi Gelar Latihan Gabungan Perdana

Angkatan Laut Indonesia dan Rusia untuk pertama kalinya memulai latihan militer gabungan di Laut Jawa pada Senin, 11 April, menurut TNI Angkatan Laut (TNI-AL).

Latihan tersebut akan berlangsung di Laut Jawa dekat kota Surabaya di Indonesia hingga Jumat (11 Agustus). Minggu, 11 Maret 2016 (HOL) — Kapal perang Rusia tiba di lokasi tersebut pada Minggu (11 Maret). Berdasarkan laporan TNI-AL, Rusia mengirimkan tiga kapal perang jenis Corvette, satu kapal tanker berukuran sedang, satu helikopter militer, dan satu kapal tunda.

Kapal perang Rusia tiba di Indonesia dan pertama kali menggelar latihan bersama, guna meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia, khususnya angkatan laut, kata Panglima TNI Laksamana TNI Denih Hendrata. .

Mengutip pernyataan perwakilan Rusia, latihan gabungan ini direncanakan agar angkatan laut kedua negara bisa saling bertukar informasi. Prabowo ingin lebih dekat dengan Rusia?

Indonesia secara tradisional bersikap netral dalam penerapan kebijakan luar negerinya. Indonesia bahkan menolak memihak, baik itu perang di Ukraina maupun rivalitas negara adidaya antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Namun, presiden Indonesia yang baru dilantik, Prabowo Subianto, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan, berjanji akan memperkuat hubungan pertahanan dengan Rusia.

Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke Kremlin saat terpilih menjadi presiden Juli lalu.

“Kami melihat Rusia sebagai teman baik dan kami ingin melanjutkan, bahkan meningkatkan hubungan ini,” katanya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin saat itu.

Perdagangan bernilai miliaran dolar antara Jakarta dan Moskow terhenti ketika Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 dan mencaplok Ukraina pada tahun 2022. Namun, sejak menjadi menteri pertahanan pada tahun 2019, Prabowo tetap mempertahankan kesepakatan untuk membeli jet tempur Rusia seharga $1,1 miliar. (sekitar Rp 17,3 triliun) disepakati tahun lalu meskipun ada ancaman dari Amerika Serikat. “Indonesia ingin netral”

Meski demikian, Kepala Biro DW Asia Pasifik Georg Mattes menilai Indonesia akan tetap berusaha netral dalam politik internasional, meski melakukan latihan bersama dengan Rusia.

“Latihan ini sangat penting bagi militer Indonesia, namun hal ini tidak mengherankan. Baru-baru ini, mereka juga melakukan latihan serupa dengan kapal angkatan laut Jerman,” kata Matthes, seraya menyebutkan bahwa ia juga menyebutkan latihan “Super Garuda” skala besar. diadakan setiap tahun antara Indonesia dan Amerika Serikat sejak tahun 2006.

Selain itu, Rusia memiliki hubungan ekonomi yang erat, sehingga Indonesia menargetkan menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara, lanjut Mathes.

“Hubungan dengan Rusia ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kemandirian, mencari opsi lain, terus melakukan moderasi semaksimal mungkin, dan mencari peluang sebanyak-banyaknya, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang politik luar negeri. .” dikatakan. Matematika

Kp/gtp (AFP, Reuters)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *