Pilih Kota Milan, Honda Bangun Ulang Kekuatan untuk Ubah Balapan MotoGP yang Membosankan

TRIBUNNEWS.COM – Honda Racing Corporation (HRC) akhirnya mengambil langkah berani dengan membangun kantor pusat baru yang berlokasi di Milan, Italia. Langkah ini diambil untuk mengubah pendekatan ‘tradisional’ pabrikan asal Jepang tersebut.

Kemunduran HRC di balap MotoGP sudah menjadi rahasia umum.

Terakhir kali HRC mendominasi MotoGP lewat tim utamanya, Repsol Honda, terjadi pada 2019. Saat itu, pemilik nomor 93 itu merebut gelar juara dunia, Marc Marquez.

MM93 meraih dua belas kemenangan di MotoGP 2019. Namun semuanya berubah total saat MotoGP 2020 dimulai. Warna baru Repsol Honda untuk MotoGP 2024 didominasi oleh warna tradisional Honda termasuk merah, putih, dan biru tua yang dijual. (Web HRC)

Musim 2020 dan 2021 merupakan tahun-tahun yang sangat penuh permasalahan karena dilanda pandemi COVID-19. HRC tidak menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapinya, mulai dari pengembangan RC213V hingga cedera serius akibat kecelakaan Highside Marquez.

Sementara Ducati, Aprilia dan KTM terus mengembangkan perkembangan teknis baru, Honda dan Yamaha terjebak dalam konferensi video tanpa akhir dan menderita karena para insinyur tidak dapat lagi melakukan perjalanan antara Jepang dan Eropa seperti dulu.

Ketika kehidupan kembali normal pada tahun 2022, jarak antara Honda dan Yamaha sudah terpaut jauh, sesuatu yang terus terekspos sejak saat itu.

Honda memiliki basis di Barcelona untuk tim pabrikannya di Kejuaraan Dunia MotoGP dan Superbike.

Namun, hal ini terutama karena alasan logistik, dengan semua suku cadang dan inovasi baru dari Jepang.

Menurut laporan Speedweek, HRC saat ini sedang mempersiapkan lokasi baru untuk tim balapnya di Milan di Italia utara.

Hal ini sejalan dengan laporan berkala bahwa HRC sedang mencoba merekrut teknisi Fabiano Sterlacchini.

Pembalap Italia itu bergabung dengan departemen balap KTM di Munderfing pada musim panas 2021 setelah 17 tahun di Ducati dan mendatangkan beberapa karyawan dari kalangan kepercayaannya di Austria.

Gelar resminya adalah Wakil Presiden Teknologi di Road Racing, dan kontraknya berakhir pada akhir Juni 2024 setelah gabungan tiga tahun.

Atas kesepakatan bersama, tidak ada permintaan perpanjangan waktu, Sterlacchini ingin kembali ke kampung halaman. Langkah Honda dalam kasus Sterlacchini sangatlah penting secara strategis.

Di satu sisi, hal itu akan menghalangi Sterlacchini untuk mentransfer pengetahuan luasnya tentang Ducati Desmo dan KTM RC16 ke kompetitor lain.

Selain itu, Sterlacchini kemungkinan akan membantu memimpin pengembangan sepeda motor baru perusahaan Jepang tersebut untuk era 850 cc mulai tahun 2027.

Honda telah melakukan perbaikan di bidang-bidang utama selama berbulan-bulan.

Mulai tahun 2025, tim penguji akan terdiri dari Stefan Bradl dari Jerman dan veteran Spanyol Aleix Espargaro, yang akan membawa kepala krunya Tony Jimenez dan mekanik Aprilia lainnya ke tim Jepang.

“Honda sedang melakukan sesuatu, bukan berarti tidak terjadi apa-apa,” kata Bradl.

Dalam analisa Speedweek, balapan MotoGP mulai membosankan. Hal ini tak lepas dari kepemimpinan tim Ducati Lenovo yang tak terbantahkan.

Yang paling mudah adalah mengambil contoh dari GP Australia akhir pekan lalu. Andai bukan karena langkah Marc Marquez yang menyalip dari posisi ke-13 dan menyelesaikan balapan di P4, kabarnya penonton di sirkuit Red Bull Ring bakalan tertidur.

Selain itu, Ducati tak hanya mendominasi perebutan gelar juara dunia pembalap, tapi juga konstruktor dan tim.

Pada kategori pabrikan, pabrikan Ducati itu mengumpulkan 389 poin, unggul 181 poin dari Aprilia di posisi kedua.

Sementara di kategori beregu, Tim Ducati Lenovo (489) unggul 146 poin atas peringkat kedua Pramac Prima Racing.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *