Kamala Harris Akui Tak Khawatir dengan Pembicaraan Antara Trump dan Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM – Wakil Presiden AS Kamala Harris mengaku tidak khawatir dengan pembicaraan antara mantan Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Al Arabiya melaporkan bahwa Harris menggunakan kesempatan itu untuk menegaskan posisinya mengenai konflik di Timur Tengah.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Harris, akan menghadapi Trump dari Partai Republik dalam persaingan ketat dalam pemilu AS yang dijadwalkan pada 5 November.

Ketika ditanya pada Minggu (27/10/2024) apa yang ingin dicapai pemerintahan AS saat ini melalui pembicaraan antara Trump dan Netanyahu, Harris menjawab: Tidak.

“Saya pikir sangat penting bagi kita sebagai Amerika untuk terlibat aktif dalam memajukan sesuatu, mengakhiri perang ini, pembebasan sandera, komitmen nyata antara kedua negara. ”

Trump dan Netanyahu dilaporkan telah berbicara secara luas dalam beberapa pekan terakhir.

Mereka memiliki hubungan dekat ketika Trump memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem ketika ia menjadi presiden.

Sebuah keputusan yang akan menyenangkan Israel dan membuat marah Palestina. Dukung Kamala Harris

Penyanyi Beyonce dan aktor Leonardo DiCaprio baru-baru ini mengumumkan dukungan mereka untuk Kamala Harris, Vogue melaporkan.

Beyonce menunjukkan dukungannya kepada Harris dalam sebuah acara di Houston, Texas, Jumat (25/10/2024).

“Saya bukan selebriti di sini, saya bukan politisi di sini.”

“Saya di sini sebagai ibu bagi dunia di mana anak-anak kita dapat hidup, dunia di mana kita memiliki kebebasan untuk mengontrol tubuh kita, dunia di mana kita tidak terpisah dari masa lalu, masa kini, atau masa depan.” kata Beyonce.

Sementara itu, Leonardo DiCaprio berbicara tentang perubahan iklim yang membunuh planet ini dan menghancurkan perekonomian.

“Kita perlu mengambil langkah berani untuk menyelamatkan perekonomian kita, planet kita, dan diri kita sendiri,” katanya.

“Inilah sebabnya saya memilih Kamala Harris,” kata aktris pemenang Oscar dan aktivis perubahan iklim itu dalam video Instagram, menurut Agence France-Presse. Sejarah singkat Kamala Harris

Kamala Harris lahir pada tanggal 20 Oktober 1964 di Oakland, California.

Harris adalah putri dari orang tua imigran, ibunya berasal dari India dan ayahnya berasal dari Jamaika.

Ia lulus dari Howard University dan menerima gelar sarjana hukum dari University of California, Hastings College of the Law.

Harris adalah seorang politikus dan pengacara Amerika yang menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat sejak 20 Januari 2021.

Dia adalah wanita pertama yang menerima kehormatan ini, wanita kulit hitam pertama dan orang pertama keturunan Asia Selatan.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden, Harris menjabat sebagai Senator AS dari California pada tahun 2017 hingga 2021.

Ia juga menjabat sebagai Jaksa Agung California dari 2011 hingga 2017.

Selama karirnya, Harris dikenal karena karyanya pada isu-isu seperti reformasi peradilan pidana, imigrasi, perawatan kesehatan, dan hak-hak sipil.

Sebagai wakil presiden, dia fokus pada topik-topik seperti pemulihan ekonomi, perubahan iklim dan hak-hak perempuan. Korban tewas dalam perang antara Israel dan Hamas

Pemerintahan AS, yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden, mendukung Israel dalam perangnya di Gaza dan Lebanon.

Baik Harris maupun Trump, dua calon presiden AS yang akan bersaing pada 5 November, berjanji mendukung sekutu AS.

Berdasarkan data Israel, serangan 7 Oktober 2023 menyebabkan kematian sekitar 1.200 orang dan penyanderaan sekitar 250 orang.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 43.000 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Serangan-serangan tersebut membuat hampir semua orang di Gaza mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan dan menyebabkan Pengadilan Internasional mendakwa mereka melakukan genosida, namun hal ini dibantah oleh Israel.

Operasi militer Israel di Lebanon menyebabkan terbunuhnya lebih dari 2.500 orang dan lebih dari satu juta orang mengungsi.

Israel mengatakan pihaknya menargetkan pejuang Hizbullah di Lebanon yang berpartisipasi dalam pertempuran lintas batas dengan Israel selama setahun terakhir.

(Tribunnews.com, Andari Wolan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *