KPK Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar Usut Korupsi Pengadaan Furnitur Rumah Jabatan

Koresponden Tribunnews.com Ilham Ryan Prithama memberitakan hal tersebut

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar (Sechin) hari ini, Rabu (08/05/2024).

Indira Iskandar akan diuji kapasitas hukumnya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembelian furnitur rumah pejuang DPR RI tahun anggaran 2020.

Tak hanya Andra Iskandar, tim penyidik ​​juga memeriksa project manager PT Integra Indocabinet Andreas Kitur Prasetii.

Tim penyidik ​​yang berada di Gedung Merah Putih BPK akan memanggil dan memeriksa saksi-saksi, kata Juru Bicara BPK Ali Fakhri dalam keterangannya, Rabu.

Namun Ali belum membeberkan materi yang akan dipelajari tim penyidik ​​terhadap Indira dan Andreas. Ali akan menceritakan hal ini setelah proses pemeriksaan.

Diketahui, KPK tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan peralatan Rumah Pos (RJA) anggota DPR tahun anggaran 2020 yang diduga menimbulkan kerugian hingga miliaran rupee.

Ada dugaan skema korupsi tersebut terkait dengan inflasi harga atau markup.

Proyek yang korup termasuk peralatan kantor.

Mulai dari furniture ruang tamu, ruang makan, kursi, lemari, dll.

Berdasarkan penelusuran di laman Layanan e-Procurement (LPSE) DPR, ada empat proyek pengadaan RJA DPR pada tahun 2020.

Proyek yang dilaksanakan Sekjen DPR itu menyangkut dua kompleks perumahan anggota parlemen yang berlokasi di Uljam, Kecamatan Pesanggaran, dan Kalibata, Kecamatan Pankuran, Jakarta Selatan.

Pertama, pengadaan fasilitas RJA DPR RI Ulujami lengkap dengan nilai ambang batas paket sebesar Rp9.963.500.000 sedangkan harga penilaian sendiri (HPS) sebesar Rp9.962.630.700. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Hagita Sinar Lestari Megah dengan tawaran sebesar Rp9.752.255.700. Perusahaan yang beralamat di Jalan Gendaral Ahmad yaitu no. 32 RT 006 RW 006, Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, menyisihkan 87 penawar lainnya.

Kedua, pengadaan fasilitas RJA lengkap DNR RI Kalibata Blok A dan B dengan nilai paket Rp39.730.600.000. Sedangkan HPS sebesar Rp39.727.710.000. Proyek tersebut dimenangkan oleh Dwitanggal Bangun Prasada dengan harga penawaran Rp38.928.186.000. Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Jalan Olympic Raya Kowloon Bay, Sentul Industrial, Babakan Madang, Kawasan Bogor ini berhasil mengalahkan 69 penawar.

Kemudian pengadaan fasilitas RJA DPR RI Kalibata Blok C dan D dengan nilai paket Rp37.744.100.000. Sedangkan harga HPS sebesar Rp37.741.324.500. Pemenangnya adalah PT Harada Jaya Mandir dengan tawaran Rp 36.797.807.376. Perusahaan yang berlokasi di Kompleks Ruki Sentral Niaga Taman Kota, Jalan Raya Basmol Nomor 2D RT 001/05 Kembangan, Jakarta Barat, telah mengajukan 68 penawar lainnya.

Terakhir, pengadaan fasilitas RJA DPR RI Kalibata Blok C dan D dengan nilai paket sebesar Rp33.991.800.000, sedangkan nilai HPS sebesar Rp33.989.263.000. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Paramitra Multi Prakasa yang mengajukan harga penawaran sebesar Rp32.863.600.000. Perusahaan berlokasi di Roku Bojong Indah Lantai 2, Jalan Paks Raya no. 88 N RT 009 RW 06, Cengkareng, Jakarta Barat, mengalahkan 70 penawar lainnya.

Berdasarkan perhitungan biaya HPS untuk empat proyek yang dikerjakan Sekjen DPR, besarnya mencapai 121.420.925.200 rupiah.

PKT sendiri tidak membebaskan tujuh orang dari negaranya dalam enam bulan pertama hingga Juli 2024.

Kita bicara soal Sekretaris Jenderal DPR Indira Iskandar. Hifi Khedopati, Ketua Departemen Manajemen DPR Ramjabu RI; Tanti Nigrohu, Direktur Utama PT Daya Andah Dinamik; dan Jonda Hasorangan Sidabutar, Presiden PT Duitangal Bangun Prasada.

Kemudian Kaban Rooney, Direktur Operasi Produksi PT Avantgarde; Andreas Kitur Prastia, manajer proyek PT Integra Indocabinets; dan Edwin Budiman, swasta.

Sementara itu, sumber Tribun memberitakan, tujuh orang bukan penduduk berstatus tersangka.

“Mereka semua tersangka,” katanya.

Dalam pemeriksaannya, tim penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (30/4/2024) melakukan penggeledahan di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI, termasuk di kantor Sekjen DPR RI. DPR Indira Iskandar, serta ruang kantor dan ruang staf. ).

Pada Senin (29/4/2024), tim penyidik ​​KPK juga menggeledah empat tempat berbeda di Jakarta seperti Bintaro, Gatot Subroto, Tibet, dan Kemayoran. Ini adalah tempat tinggal dan kantor para peserta.

Dari seluruh tempat pemeriksaan, tim penyidik ​​BPK menyita berbagai barang bukti berupa dokumentasi kerja proyek, transaksi keuangan berupa pengiriman uang, termasuk alat elektronik, yang diduga kuat adanya keterkaitan para pihak. . tersangka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *