Laporan Jurnalis Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Permasalahan pencemaran udara di sebagian wilayah Indonesia masih belum teratasi.
Kondisi ini tentu tidak baik karena dapat meningkatkan risiko kesehatan pada organ tubuh, termasuk paru-paru.
Nah, penyakit yang paling umum disebabkan oleh polusi udara adalah pneumonia atau pneumonia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Desilia Atikawati, Sp.PKR, FAPSR.
Partikel polutan yang terhirup dalam jangka waktu lama dapat merusak paru-paru.
“Seiring waktu, hal itu merusak sistem pernapasan kita. Dan itu mengurangi pertahanan saluran pernapasan atau paru-paru. Misalnya melawan bakteri, virus dan lain sebagainya,” jelas dr. Desilia.
Jika pertahanan sistem pernafasan rusak, infeksi paru-paru seperti pneumonia dapat dengan mudah terjadi.
Untuk mencegah hal ini, Dr. Desilia juga beberapa tips pencegahannya.
Pertama, hindari paparan polusi. Salah satunya adalah penggunaan masker.
Meski pandemi Covid-19 berhasil diatasi, pihaknya tetap menganjurkan penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Kalaupun bagus, semakin ketat maskernya, misalnya masker N95, filter polutannya, dan kekencangannya, semakin baik. Bisa menyaring banyak partikel polutan,” jelasnya.
Terakhir, meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Misalnya, Anda bisa menggunakan alat pembersih udara.
Air purifier sendiri merupakan alat yang memurnikan udara dengan menghilangkan partikel-partikel kecil.
Seperti debu, bulu hewan, serbuk sari dan polutan udara lainnya.