Jay Idzes Kena Sentil Pelatih, Jangan sampai Venezia Jadi Tim Paling Ambyar di Serie A

TRIBUNNEWS.COM – Jelang laga pekan ke-5 Liga Serie A Italia 2024/2025, bek Timnas Indonesia Jay Ijes dikejutkan oleh pelatihnya di Venesia, Eusebio Di Francesco. Jay Iges dan rekan-rekan diharapkan cepat beradaptasi dengan ritme kompetisi.

Venezia berstatus tim terburuk jelang laga kandang yang akan dijalani Jay Iges dkk pada laga tandang melawan tim Port City, Genoa.

Laga Liga Italia antara Venesia dan Genoa akan dilangsungkan di Stadio Pier Luigi Penzo pada Sabtu (21/9/2024) pukul 20.00 WIB.

Pertahanan Venezia yang juga dilindungi Jay Iges mendapat peringatan keras dari Eusebio Di Francesco. Pasalnya tim berjuluk Singa Bersayap ini merupakan salah satu dari dua tim dengan pertahanan terburuk di Liga Italia. Aksi pemain Timnas Indonesia Jay Ijes saat pertama kali menjadi starter di Serie A pada laga Fiorentina kontra Venesia, Minggu (26/08/2024) malam WIB. (Instagram @jayidzes)

Sejauh ini, Venesia dan Atalanta menjadi tim dengan kebobolan terbanyak.

La Dea, julukan Atalanta, kebobolan 8 gol, sama seperti Venesia. Yang menjadi pembeda adalah klub asal Bergamo ini sudah menang dua kali dalam 4 pertandingan.

Faktanya, posisi tim besutan Gian Piero Gasperini ini lebih baik dibandingkan tim setingkat Milan. 

Venesia sekarang berada dalam kesulitan. Satu hasil imbang dan tiga kekalahan membuat Jay Iges dan kawan-kawan duduk sementara di posisi ke-20 alias kiper.

Hal itu lantas membuat khawatir pelatih Venesia, Eusebio Di Francesco.

Mantan pelatih Roma itu sudah meminta maaf kepada para pemain bertahannya, termasuk bek legendaris Indonesia Jay Ijes yang diharapkan bisa cepat beradaptasi dengan ritme permainan Serie A.

Kami melakukan yang terbaik dan bekerja keras, tapi kami tetap mencetak gol,” ujar pelatih kelahiran Pescara itu, seperti dilansir TuttoJuve.

“Terlalu banyak bicara atau memberi teori saat ini sepertinya tidak perlu. Alangkah baiknya jika pemain dan pelatih bekerja sama untuk memperkuat pertahanan.

“Kami tidak boleh menyerah dan tidak boleh ada pemain kami yang berpikiran seperti itu,” jelas pria yang pernah melatih Roma itu.

Venesia, selain menjadi tim dengan pertahanan terburuk, juga lambat dalam mencetak gol. Satu tembakan dalam empat pertandingan tentu bukanlah hal yang baik.

Para pemain harus segera memahami bahwa ini adalah Serie A, kecepatan dan ritmenya berbeda dengan Serie B, lanjut Alenatore yang berusia 55 tahun.

Lalu ia mengambil contoh kekalahan 4-0 melawan Milan. 

“Siapa bek kita yang bisa menghentikan Leao? Lihat, dia sebesar yang kita lihat di TV,” keluh Eusebio Di Francesco.

Apa yang dikatakan spesialis Venesia itu bisa menjadi peringatan keras bagi Jay Iges dan rekan-rekannya di lini belakang.

Tidak ada waktu bagi Venesia untuk mengeluh tentang pertahanan yang bobrok. Tujuan utamanya adalah menang sekali agar terhindar dari zona degradasi.

Misi paling realistis yang bisa diraih tim asuhan Jay Iges adalah terus eksis di kompetisi kelas tertinggi sepak bola Italia.

Dari sisi positif, ini menjadi tantangan bagi Jay Iges untuk meningkatkan kualitas permainannya. Dengan begitu, bek yang berkarier di Eredivisie itu bisa memperkuat barisan belakang Timnas Indonesia.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *