TRIBUNNEWS.COM – Ledakan terdengar di Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya pada Senin (26/8/2024) waktu setempat.
Perdana Menteri Ukraina Denis Shmihal mengatakan 15 wilayah diserang.
“Infrastruktur energi sekali lagi menjadi target teroris Rusia,” kata surat kabar Kyiv Independent.
Sayangnya banyak daerah yang mengalami kerusakan, lanjutnya.
Kota-kota Ukraina lainnya diledakkan di kota Kharkiv, provinsi Odesa, Vinnytsia, Zaporizhia, Kremenchuk, Dnipro, Khmelnytskyi, Kropyvnytskyi dan Kryvyi Rih, serta wilayah Lviv, Rivne dan Ivano-Frankivsk.
Diketahui, ledakan tersebut terjadi akibat serangan rudal dan drone yang dilancarkan Rusia.
Setidaknya empat orang tewas dalam serangan itu.
Walikota Lutsk Ihor Polishchuk mengatakan sebuah gedung apartemen rusak dan satu orang dilaporkan tewas.
Kemudian gubernur Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak, seorang pria berusia 69 tahun tewas dalam serangan tersebut.
Selain itu, Ivan Fedorov, gubernur Zaporizhia, mengumumkan bahwa satu orang tewas dalam serangan terhadap rumah pribadinya.
“Dunia harus menghentikan negara-negara teroris,” kata Fedorov.
Belakangan, Gubernur Zhytomyr Vitaliy Bunechko mengatakan seorang wanita telah terbunuh.
Selain korban jiwa, banyak orang yang terluka dalam serangan ini.
Tiga orang terluka di provinsi Mykolaiv, kata gubernur provinsi Vitaly Kim.
Tak hanya itu, Gubernur Odesa Oleh Kiper mengatakan empat orang terluka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, di provinsi Odesa.
Diketahui, ledakan terdengar di kota itu pada pukul 08.30 waktu setempat.
Beberapa menit kemudian, ledakan lain terdengar.
Ledakan lain terdengar tak lama setelah jam 9 pagi, tak lama setelah angkatan udara Ukraina mengatakan sebuah MiG-31 Rusia yang digunakan untuk meluncurkan rudal balistik Kinzhal mengudara.
Menurut Walikota Kyiv Vitaly Klitschko, ledakan tersebut memutus aliran listrik di beberapa distrik di ibu kota.
Ia juga mengatakan, ada juga masalah pasokan air di sisi kanan kota.
Ruslan Kravchenko, kepala Administrasi Militer Regional Kyiv, mengatakan infrastruktur Kyiv telah rusak.
Dia juga menambahkan bahwa pihak berwenang sedang menetapkan “titik-titik yang tak terkalahkan”.
Titik-titik tersebut merupakan stasiun umum yang menyediakan fasilitas pengisian daya ponsel dan akses internet bagi warga yang terkena dampak pemadaman listrik.
Reuters melaporkan bahwa Rusia memiliki 11 pembom strategis TU-95 di udara dan telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan beberapa rudal.
Pihak berwenang setempat melaporkan ledakan di kota Lutsk di barat laut dan mengatakan satu blok apartemen telah rusak dan jumlah korban tewas masih terkonfirmasi.
Diketahui, warga Ukraina sudah lama menantikan serangan rudal besar-besaran dari Rusia.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu mengeluarkan peringatan akan peningkatan risiko serangan menjelang Hari Kemerdekaan Ukraina pada Sabtu (24/8/2024).
Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak terhadap Rusia sebagai pembalasan atas serangan Moskow yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
“Keinginan untuk menghancurkan kekuatan kami merugikan Rusia, mereka merusak infrastruktur mereka,” kata Andrey Yerma, kepala staf Presiden Vladimir Zelensky, melalui Telegram.
Melalui aplikasi pesan Telegram, Serhii Popko, kepala pemerintahan militer Kyiv, mengatakan sekitar pukul 02:30 GMT (09:30 WIB) bahwa 10 drone dihancurkan saat mendekati kota dekat Kyiv.
Sejauh ini, Rusia belum memberikan komentar mengenai serangan tersebut.
Baik Rusia dan Ukraina membantah menargetkan warga sipil.
Masing-masing mengatakan serangannya ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur penting bagi upaya perang pihak lain.
(mg/Putri Amalia Bi Pitasari)
Penulis adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS).