TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Jaringan Relawan Jabodetabek (Jaya) kembali menyaksikan film nasional Adikku yang Membosankan (Tonton Bersama) yang memenangkan Mas Pram (Pramono Anung)-Bang Doel (Rano Karno), Kamis (7/) 11.2024. di sore hari.
Chuck Lontong (Ketua tim pemenang) mengikuti kerumunan Nobar di Cinema Flix, Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta.
Di tengah kehadiran aktif lebih dari 500 relawan Milenial, Jaya Center mendorong duet Mas Pram-Bang Doel bersiap menerima amanah masyarakat Jakarta untuk memenangkan persaingan Pilkada 2024.
Sehingga diharapkan bisa melindungi pembiayaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Jakarta dari kemungkinan korupsi.
“APBD yang dimiliki warga Jakarta terbesar di Indonesia. Misalnya APBD Proyek Perda DKI 2025 mencapai Rp 91,14 triliun. Kita yakin Mas Pram dan Bang Doel kalau dipercaya mengelola uang itu, masyarakat Jakarta sama-sama adalah orang-orang yang tepat dan tempat yang tepat untuk memimpin Jakarta,” kata Ketua Umum Jaya Center Budi Mulyawan alias Chepi di sela-sela acara. Nobar, Kamis (11 Juli). 2024).
Chepi mengatakan jaringan relawannya sangat ingin mendorong warga Jakarta untuk terus berpatroli di Mas Pram Bang Doel demi keamanan APBD. Dengan begitu, puluhan miliar APBD di Jakarta akan terselamatkan dari potensi korupsi setiap tahunnya. Bahkan, selama lima tahun ke depan, manajemen.
Antusiasme memberikan APBD kepada masyarakat ini bertepatan dengan pidato Presiden Prabowo Subianto tentang pemberantasan korupsi yang disampaikannya pada peresmian gedung MPR. Meski kenyataan di lapangan tidak mudah, kami terus mendorong Mas Pram dan Bang Doel bertekad menang,” kata Chepi.
Menurut Chepi, pihaknya mencatat warga Jakarta prihatin dengan upaya “kotor” pihak tertentu yang merampas peluang kemenangan pasangan Mas Pram dan Bang Doel. Dia mengatakan, ada pihak-pihak tertentu yang tak mau membiarkan aset APBD yang berpotensi tumbuh hingga seratus triliun per tahun dalam lima tahun ke depan, termasuk Mas Pram-Bang Doel PDI Perjuangan.
Namun kami terhibur karena sebagian besar warga Jakarta memahami bahwa Mas Pram dan Bang Doel hanya dicalonkan oleh satu partai, sehingga secara logika dampaknya terhadap dana APBD Jakarta bisa lebih pasti, kata Chepi.
Sebaliknya, dibandingkan pasangan calon yang didukung banyak partai, pengaruhnya, berapa pun besar dana APBD, akan sangat rentan. Karena akan banyak yang menjadi sasarannya, kata Cepi.
Oleh karena itu, lanjut Čepi, artinya kecenderungan memilih Mas Pram dan Bang Doel semakin meningkat karena kesadaran warga dalam berpolitik. Faktanya, hasil jajak pendapat yang dilakukan beberapa media seperti Kompas baru-baru ini sangat meyakinkan, dengan Mas Pram meraih 38,3 persen, mengungguli Ridwan Kamil-Suswono dengan 34,6 persen, dan Dharma Pangrekun-Kun Wardana dengan 3,3 persen.
Namun, Anda tidak perlu berkecil hati. Jaringan Relawan Jaya Center terus meningkatkan kesadaran seluruh anggotanya tentang terulangnya politik kotor dalam pemilu presiden. Temuan bukti di bidang ini tampaknya konsisten, kata Chepi.
Menurutnya, media banyak memberitakan bahwa metode kesejahteraan dan perekrutan oknum pejabat juga marak di Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara. (*)